Menko Perekonomian RI Dengar Curhatan Alumni Prakerja di Cirebon

Menko Perekonomian RI Dengar Curhatan Alumni Prakerja di Cirebon

Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto bersama Gubernur Jabar, HM Ridwan Kamil berfoto bersama salahsatu alumni Program Prakerja saat bertemu di Cirebon, Jumat (16/06). FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH--

RAKYATCIREBON.ID, LEMAHWUNGKUK - Para alumni program Prakerja dari enam daerah, yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu dan Kota Bandung berkumpul di Cirebon untuk berbincang denngan Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Jumat (16/06).

Dari informasi yang berhasil dihimpun Rakyat Cirebon, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah penerima program Prakerja terbanyak se-Indonesia, dimana jumlah penerimanya mencapai angka 2,4 juta orang.

Dari jumlah tersebut, di Jawa Barat, 49 persen diantaranya, penerima program Prakerja adalah perempuan, ditambah lagi, dari keseluruhan, 30 persen penerima juga adalah penyandang disabilitas.

Kemudian, setelah dilakulan survey, dari 2,5 juta penerima program Prakerja yang sudah mengikuti pelatihan sesuai dengan pilihannya, saat ini, 25 persen diantaranya sudah bekerja.

Menko Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Prakerja ini, adalah program kementerian sekelas Menko, yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, dimana setelah ia ditunjuk langsung oleh Presiden untuk menjadi Komandan Prakerja Indonesia, ia langsung tancap gas melakukan pengembangan di Program Prakerja.

"Ini adalah program Menko yang langsung ke masyarakat. Kementerian kita Makro, tapi kerja mikro juga. Ini diluncurkan persis waktu pandemi, untuk mengantisipasi dampak ekonomi saat itu," ungkap Airlangga.

Sejak pertama diluncurkan, lanjut Airlangga, pendaftaran Prakerja yang dilakukan secara online melalui aplikasi, diakses oleh lebih dari 100 juta pendaftar, dan dari keseluruhan, diverifikasi lebih dari 50 juta, sampai akhirnya melalui seleksi hingga hanya 17 juta yang diterima untuk mengikuti program Prakerja ini.

Jika pada saat pandemi lalu, pelatihan-pelatihan pada program Prakerja ini diberikan secata virtual atau online, kata Airlangga, maka kedepan, para penerima program Prakerja pada gelombang selanjutnya akan bisa mengikuti pelatihan-pelatihan langsung secara fisik.

Setelah berjumpa dan berbincang dengan para penerima program Prakerja di Cirebon, Airlangga pun melihat optimisme, bahwa pada alumnus Prakerja bisa bersaing dengan pencari kerja lain, dan karena memiliki skill diatas para pencaker lain.

"Semua punya fighting spirit, mereka sudah mengikuti proses seleksi, rata-rata tujuh kali gagal baru lulus, jadi daya juangnya luar biasa. Saya yakin anda semua akan menjadi orang yang sukses. Alumni Prakerja  akan coba kita dmsambubgkan dengan job market dengan skill tertentu yang kita latih. Ikan Hiu Dibuat Abon, I Love You Cirebon," ucap Airlangga.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, HM Ridwan Kamil, yang ikut mendampingi Menko Perekonomian di Cirebon, mengapresiasi hadirnya program Prakerja, yang sudah memberikan pelatihan kepada angkatan kerja di Jawa Barat agar siap masuk dunia kerja.

"2,4 juta penerima Prakerja di Jawa Barat karena kan proporsi jumlah penduduk kan paling banyak, untuk Jabar itu 50 juta, jadi segala sesuatu yang sifatnya volume, pasti selalu paling besar. Saya senang banyak cerita inspiratif dari yang sukses," kata RK.

RK menambahkan, Prakerja ini bukan karpet merah bagi para penerima untuk bisa langsung bekerja, dimana program ini hanya bantuan dan intervensi pemerintah, untuk membekali angkatan kerja dengan skill yang lebih.

"Tapi ini bukan karpet merah, ini hanya memberi tambahan ilmu spesifik untuk memudahkan masuk kerja. Sukses tidaknya tidak tidak diukur oleh lulus dari sini, hanya pintunya dimudahkan oleh pelatihan yang dipilih. Saya berharap ini diberlanjutkan karena nanti angkatan kerja akan datang yang baru," imbuh RK. (sep)

Sumber: