Aisyiyah Jawa Barat Konsen Tangani Stunting

Aisyiyah Jawa Barat Konsen Tangani Stunting

Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Barat, Dra Hj Muthiah Umar MSi. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Aisyiyah Jawa Barat memiliki program khusus dalam penanganan stunting. Mengingat, persoalan gizi kronis akibat kurangnya asupan dalam jangka waktu panjang hingga menyebabkan pertumbuhan pada anak itu, menjadi persoalan krusial yang tengah dihadapi pemerintah saat ini.

Semua ikut terlibat dalam penanganannya. Mengingat, angkanya cukup signifikan. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan pada tahun 2022 lalu, Jawa Barat menempati urutan ke 22 tingkat nasional, yang prevalensi stuntingnya diangka 20,2 persen. Artinya, angka stuntingnya cukup tinggi.  

Makanya, Aisyiyah yang merupakan persyarikatan Muhammadiyah pun memberikan konsentrasi khusus, turut serta terlibat dalam penanganan stunting. Itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Barat, Dra Hj Muthiah Umar MSi.

Menurut dia, angka stunting yang masih terbilang tinggi itu, menjadi isu yang terus dikumandangkan dalam setiap perhelatan. Seperti Musyawarah Daerah (Musda) misalnya. Seperti di Musda ke-3 Muhammadiyah Kabupaten Cirebon belum lama ini.

Tak hanya stunting, persoalan kesehatan masyarakat lainnya pun menjadi bahasan untuk bisa dicarikan solusi agar diekspresikan dalam program kerja kedepan. "Persoalan kurang gizi dan persoalan lainnya yang sifatnya degeneratif menjadi konsen Aisyiyah. Juga terkait persoalan perekonomian. Kami memiliki komitmen dan terus memikirkannya," kata Mutiah.

Alumnus Pascasarjana Unpad itu menjelaskan, PWA Jabar memiliki majlis kesehatan. Perannya tentu cukup strategis dalam menampung persoalan terkait stunting. Pihaknya sudah bekerjasama dengan Pemprov Jabar untuk terlibat menanganinya.

"Majlis kesehatan di PWA, sudah melakukan pendataan jelas. Semua berbasis data yang dilakukan oleh majlis. Kami di wilayah sudah membuat program nyata," kata dia.

Program yang dijalankan, berupa paket, yang dijalankan melalui berbagai kegiatan. Termasuk dalam kegiatan dakwah. "Untuk menyadarkan masyarakat terutama kaum perempuan, kaum ibu, agar putra putri mereka sehat. Sehingga tidak ada prosentase stunting," katanya.

"Program yang dijalankan menyasar langsung kepada masyarakat, memberikan pemahaman dari segi kognitifnya bahwa stunting itu ada. Kemudian behaviornya terus dilakukan untuk menguatkan daripada stunting ini," lanjutnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebutkan ditahun 2023 ini, stunting di Jabar masih diangka 20 persen. Kendati demikian, Jabar termasuk provinsi tercepat dalam menurunkan angka stunting. " Kita sebagai provinsi tercepat dalam menurunkan angka stunting. Setahun turun 4 persen lebih," pungkasnya. (zen)

Sumber: