Banyak Pahlawan Etnis Tionghoa Cirebon Kurang Dikenal, Padahal Kelenteng Talang Pernah Jadi Basis Perlawanan

Banyak Pahlawan Etnis Tionghoa Cirebon Kurang Dikenal, Padahal Kelenteng Talang Pernah Jadi Basis Perlawanan

PAHLAWAN LOKAL. Pegiat Budaya Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang menyebut selain nama-nama yang kadung mashur, banyak pula pahlawan lokal yang berkontribusi merebut kemerdekaan dari penjajah. Sayangnya, mereka kurang dikenal. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBO--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Hari kemerdekaan Republik Indonesia jadi momen yang tepat untuk mengenang sekaligus mengenalkan para pejuang kepada generasi baru sebagai bagian dari pendidikan sejarah.

Selain nama-nama yang kadung mashur, banyak pula pahlawan lokal yang berkontribusi merebut kemerdekaan dari penjajah. Sayangnya, mereka kurang dikenal.

Sebut saja nama Kwee Ek Tjiang dan Liem Khin Yun. Dua tokoh etnis Tionghoa asal Cirebon ini punya peran dalam menghalau dan melawan penjajah di kota wali.

Peran kedua tokoh ini dalam melawan penjajahan Belanda dan Jepang tidak lepas dari keberadaan Kelenteng Talang, salah satu tempat bersejarah yang masih lestari hingga saat ini.

Pegiat Budaya Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang mengulaskan, Kelenteng Talang telah menjadi bagian pada berbagai peristiwa penting sejak tahun 1740. Bahkan, Tay Wan Soey atau Kapitan Sepanjang berhasil lolos dari konflik di Batavia berkat bersembunyi di Kelenteng Talang.

"Sebelum ke Lasem, Tay Wan Soey memimpin pasukan Tionghoa yang berhasil melarikan diri dari Batavia. Pernah tinggal di perkampungan Kelenteng Talang Cirebon tahun 1740 waktu peristiwa Geger Pecinan," katanya.

Dulu, sekeliling Kelenteng Talang Cirebon ada rumah rumah perkampungan Kelenteng Talang Cirebon saat masa perang melawan kolonial Belanda. Saat itu Kelenteng Talang sebagai pusat logistik untuk para pejuang.

Nah, saat itulah dua tokoh Pengurus Kelenteng Talang ikut berjuang Yaitu Kwee Ek Tjiang dan Liem Khin Yun. Pada kepengurusan merekalah Kelenteng Talang menjadi basis perlawanan penjajah di tanah Cirebon.

Kwee Ek Tjiang merupakan ayahnya Kwee Liang Gie, pendiri dan Perintis Grup Barong Say Naga Mas di Cirebon. Sedanglan Liem Khin Yun adalah ayah Uung Senanda mantan ketua Majelis Tinggi Agama Kong Hu Cu Indonesia ikut berjuang melawan Belanda Dan Jepang.

"Saat itu, Kelenteng Talang juga jadi pusat untuk mengobati korban perang melawan Belanda dan Jepang. Kwee Ek Tjiang Dan Liem Khin Yun ikut perang gorilla," jelas Jeremy.

Tak cuma menyediakan logistik dan ruang aman bagi pejuang, Kwee Ek Tjiang juga mengajari kung fu bagi para pemuda di Cirebon untuk melawan Belanda dan Jepang.  

"Kemudian ada Lie Ing Guan yang rumahnya yang di Kalibaru juga sebagai tempat berobatnya para pejuang yang terluka," kata Jeremy.

Dari kisah itu, dia meyakini masih banyak pahlawan lokal yang berkontribusi melawan penjajahan Belanda dan Jepang namun namanya kurang dikenal.

Sebab itulah, penggalian dan pembelajaran sejarah lokal sangat dibutuhkan agar generasi baru tidak lupa pada para leluhurnya. (wan)

Sumber: