Masyarakat Desa Seseupan Cirebon Kesulitan Air Bersih, Bantuan Sumur Pantek Tidak Bisa Digunakan

Masyarakat Desa Seseupan Cirebon Kesulitan Air Bersih, Bantuan Sumur Pantek Tidak Bisa Digunakan

Masyarakat Desa Seuseupan, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, mengalami sulitnya mendapatkan sumber air bersih. --

RAKYATCIREBON.ID, KARANGWARENG - Sudah puluhan tahun masyarakat  Desa Seuseupan, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, mengalami sulitnya mendapatkan sumber air bersih. 

Air yang didapatkan tidak layak konsumsi, terlebih jika memasuki musim kemarau. 

Seperti diutarakan salah seorang warga Desa Seuseupan, Taryumi (48),  sumber air yang layak konsumsi memang dirasakan sulit didapatkan di Desa Seuseupan, terlebih saat memasuki musim kemarau tiba.

Kalau pun ada lanjutnya, airnya rasanya payau atau berasa asin, padahal Desa Seuseupan berada cukup jauh dari laut.

"Air bersih susah didapatkan, kalau pun ada juga rasanya asin," ujarnya, Selasa (29/08/2023).

Lanjut Taryumi, selama ini masyarakat untuk mendapatkan air harus bersusah payah mencari di sumur resapan tadah  hujan.

Namun saat memasuki musim kemarau sumur resapan tersebut kering, atau di sumur warga yang tidak berasa asin meskipun harus menempuh jarak yang lumayan jauh.

Bahkan tidak sedikit masyarakat yang harus mengeluarkan biaya cukup tinggi hanya untuk membeli air layak konsumsi

"Ya contohnya sumur ini,kalau memasuki musim kemarau masyarakat menjadikan sumur ini sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," jelasnya

Ia berharap kepada pemerintah untuk membantu dalam penyediaan sarana air bersih layak konsumsi bagi masyarakat Seuseupan

"Kami sebenarnya hanya mengharapkan sumber air ada, dan tidak berasa asin, itu saja sudah cukup," imbuhnya

Sementara Kuwu Desa Seuseupan, Sukia, membenarkan bahwasanya di desa yang dipimpinnya sumber air layak konsumsi menjadi hal yang sangat sulit didapat terlebih saat memasuki musim kemarau tiba.

Ia pun menjelaskan, selama ini masyarakat mengandalkan sumur resapan tadah hujan yang dibuat di lahan pesawahan, namun saat memasuki musim kemarau sumur resapan tersebut sudah tidak ada  airnya.

"Nah kebetulan, ada dua sumur milik warga yang tidak berasa asin, sumur itulah yang menjadi tumpuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-harinya," ungkapnya.

Sukia pun menjelaskan Desa Seuseupan di tahun 2016 lalu mendapatkan bantuan sumur pantek dalam yang lokasinya tepat di depan kantor balai desa.

Namun menurutnya, hal tersebut tidak menjadikan solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan sumber air bersih, pasalnya fasilitas tersebut belum dapat digunakan, bahkan bangunannya pun tampak dibiarkan tidak terurus.

"Dari dulu belum dinikmati hasilnya, katanya sih ga ada airnya,? padahal di sumur warga yang lokasinya tidak jauh dari lokasi sumur pantek dalam, sumber airnya bagus tidak berasa asin, padahal sumur tersebut tidak terlalu dalam," tandasnya

Dikatakannya, di desa yang dipimpinnya ada setidaknya 2650 jiwa, dengan jumnlah  750 KK yang harus merasakan sulitnya mendapatkan air bersih, dan itu dirasakan sudah puluhan tahun.

Pihaknya berharap adanya perhatian dari Pemkab hingga pemerintahan pusat melalui pihak yang berwenang, untuk dapat membantu mengurangi penderitaan  masyarakatnya  dalam mendapatkan kebutuhan air bersih layak konsumsi.

"Pada dasarnya, masyarakat tidak muluk-muluk asalkan sumur pantek itu di fungsikan setidaknya bisa membantu warga agar warga tidak kesulitan air bersih lagi, itu sudah cukup senang," harapnya

Dalam hal ini, Pemdes bukanya tinggal diam atau  tidak berupaya mencari solusi. , namun apa yang sudah dilakukanya Pemdes dengan membuat sumur resapan di beberapa titik, tidak membuahkan hasil yang maksimal, artinya saat memasuki kemarau sumur resapan tersebut kering tidak ada lagi sumber air.

"Kami berharap, kepada pihak BBWS mau mengaktifkan sumur pantek yg sudah dibuat beberapa tahun lalu dan segera serah trima berkas dengan kami selaku pemdes Seuseupan sehingga sumur pantek itu bisa beroperasi sehingga warga  bisa merasakan manfaat dari sumur pantek tersebut," pungkasnya. (her)

Sumber: