Banser Berusaha Jalankan Amanah NU, Menjaga Kebhinekaan dan Pluralisme

Banser Berusaha Jalankan Amanah NU, Menjaga Kebhinekaan dan Pluralisme

Anggota Banser saat mengawal kehadiran Ketua Umum PKB, Cak Imin, ke Makam Sunan Gunung Jati. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pengawalan dari Barisan Serbaguna (Banser) terhadap Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar dalam acara Tour de Walisongo di Makam Sunan Gunung Jati, menjadi sorotan.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Cirebon sampai mengomentarinya. Ansor tidak pernah memberikan intruksi untuk mengawal Ketum PKB yang belakangan sudah dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai Calon Wakil Presiden.

Pemerhati politik dan sosial, Syahidin menilai tidak salah ketika ketua PC GP Ansor menyatakan keberatan atas anggotanya yang ikut mengawal keamanan Cak Imin--sapaan Ketum PKB. Karena dianggap tidak koordinasi ke GP Ansor Kab. Cirebon.

Tetapi perlu diketahui bahwa Banser itu milik siapapun. Banser hadir di tengah masyarakat untuk ikut andil membantu mengamankan.

"Mulai dari hajatan, pengajian dan acara adat masyarakat bahkan termasuk acara hajat keagamaan agama lain, seperti jaga gereja, klenteng," katanya.

Hal itu menunjukan bahwa Banser adalah prajurit yang menjalankan amanah NU untuk menjaga keamanan, kebhinekaan, pluralisme. Demi eksistensinya NKRI sebagai cita-cita luhur para pendiri NU.

PKB pun kata dia, tidak mengendalikan anggota Banser. Ia memprediksi, Banser yang respek terhadap kesosialan, akhirnya tanpa komando langsung datang dan ikut andil dalam mengamankan kedatangan Cak Imin.

"Saya justru merespon baik atas kerespekan Banser tanpa komando langsung bikin barisan mengamankan tamu kehormatan.

Ini artinya mereka itu kader militan, kader yang respek, kader yang mengemban amanah NU," katanya.

"Apalagi yang hadir itu adalah cicit pendiri NU yang dianggap oleh para Banser dan warga NU wajib diberikan kehormatan karena orang tuanya berjasa melahirkan organisasi besar NU," lanjutnya.

Pria yang mengaku pernah mengikuti Diklatsar Banser pada zaman kepemimpinan Ujang Busthomi merasa bangga kepada Banser, yang menjaga kedatangan Gus Muhaimin. Sudah banyak acara kenegaraan, kebudayaan, kegamaan, politik dan hajatan yang melibatkan Banser.

"Banser turun langsung ikut andil mengamankan. Gada masalah. Jadi jangan disangkut pautkan ini dengan kegiatan politik," lanjutnya.

Ia pun meyakini Banser yang ikut menjaga Gus Muhaimin, murni wujud  pengabdiannya sebagai Banser mengawal tamu besar.

"Saya sarankan ketua GP Ansor fokus kerja saja bagaimana sekiranya Ansor dikepemimpinannya ini lebih eksis dan lebih maju. Karena kalau ada Banser yang hadir ditengah-tengah acara apapun ya itu sudah biasa tidak usah dikomentari. Fokus kerja saja biar Ansor nambah maju dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," terangnya.

"Jangan kagetan. Justru harus bangga Banser ada dimana-mana. Itu artinya eksistensinya jelas. Apalagi mengawal sekelas tokoh nasional cicit pendiri NU," lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Cirebon, Akhmad Ibnu Ubaidillah mengingatkan kader Ansor-Banser Kabupaten Cirebon untuk tetap menjaga ketertiban organisasi di tahun politik saat ini.

Menurut Ibnu--sapaan untuknya, Ansor-Banser dalam iklim politik saat ini, tidak berada di bawah kendali parpol manapun. Tidak haus dan terpancing akan perebutan kekuasaan lima tahunan.

"Ansor-Banser, harus tetap solid dibawah titah pimpinan cabang, wilayah, bahkan pimpinan pusat sekaligus. Kejadian di Gunung Jati, tidak ada koordinasi dengan pimpinan cabang, dan Satkorcab," pungkasnya. (zen)

Sumber: