GBN Jawa Barat Siap Ciptakan Suasana Damai di Tengah Keberagaman Jelang Pemilu 2024
PELANTIKAN. Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gerakan Bhineka Nasionalis (GBN) Jawa Barat resmi dilantik pada Sabtu (9/9/2023). Pelantikan dipimpin langsung Ketua Umum GBN, Eros Jarot di Aula Timur Gedung Sate Kota Bandung. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gerakan Bhineka Nasionalis (GBN) Jawa Barat resmi dilantik pada Sabtu (9/9/2023). Pelantikan dipimpin langsung Ketua Umum GBN, Eros Jarot di Aula Timur Gedung Sate Kota Bandung.
Menariknya, dua tokoh Tionghoa asal Cirebon juga dilantik sebagai pengurus DPD GBN Jawa Barat. Mereka adalah Jeremy Huang Wijaya tokoh Budaya Tionghoa Cirebon juga dan Dede Hendra pengusaha kelahiran Sindang Laut Kabupaten Cirebon.
Sedangkan Ketua DPD GBN Jawa Barat dijabat oleh Syarief Bastaman. Seorang politisi sekaligus pendiri Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB). Dalam sambutannya Syarief Bastaman menjelaskan kepengurusan DPD GBN Jawa Barat terdiri dari Berbagai suku dan agama.
"GBN singkatan dari Gerakan Bhinneka Nasionalis yang terdiri dari Berbagai suku dan agama. Berawal berdiri dari keprihatinan kehidupan berkebudayaan semakin jauh dari cita-cita yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945," katanya.
Menurut Syarif, saat ini kehidupan yang toleransi semakin menipis. oligarki poltiik terjadi. Dimana rakyat tidak berdaulat tetapi elite politik yang berkuasa. Oleh sebab itu GBN hadir untuk membangkitkan kembali kehidupan yang penuh toleransi sesuai Pembukaan UUD 1945.
Sementara itu, Ketua Umum GBN, Eros Jarot meminta anggota GBN kawal pemilu dan pilpres 2024. Eros Jarot juga menyoroti KKN yang terjadi di berbagai bidang. KPK tidak setajam dulu. Korupsi terjadi dimana mana.
Eros Jarot berharap semua lapisan masyarakat tidak tutup mata terhadap terjadinya KKN tetapi harus kritis. "Di sisi lain, kelompok intelektual, budayawan, dan agamawan juga tidak boleh tutup mata terhadap praktik-praktik KKN," tegas Eros Jarot.
Menurutnya, bila para intelektual, budayawan, agamawan, dan pemimpin rakyat menutup mata terhadap hal itu merupakan pengkhianatan besar.
"Sebesar yang kelak perlu dan harus dipertanggungjawabkan baik kepada Tuhan maupun seluruh rakyat Indonesia," ujar Eros Jarot.
Eros Jarot berharap dengan hadirnya GBN dapat membangkitkan nasionalisme dan Toleransi. Sebab menurutnya saat ini nasionalisme Indonesia berada dalam kondisi yang lemah.
"Dipicu suasana yang memprihatinkan ini, maka menghadirkan Gerakan Bhinneka Nasionalis bagi kami merupakan keharusan," ujarnya.
Dijelaskam Eros Jarot, hanya budaya yang dapat mempersatukan bukan politik maupun ekonomi. Eros Jarot juga berharap kedaulatan di kembali kan kepada rakyat.
"Jangan dikuasai oligarki partai politik. Seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 45. Kedaulatan di tangan rakyat untuk kesejahteraan rakyat," pungkasnya. (wan)
Sumber: