Reses, Watid Tinjau Fasum yang Butuh Perbaikan di RW 16 Kriyan Timur

Reses, Watid Tinjau Fasum yang Butuh Perbaikan di RW 16 Kriyan Timur

Anggota DPRD Kota Cirebon Fraksi NasDem, Watid Sahriar saat meninjau fasilitas tempat ibadah yang dikeluhkan konstituennya di RW 16 Kriyan Timur. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH--

RAKYATCIREBON.ID, LEMAHWUNGKUK - Anggota DPRD Kota Cirebon Fraksi NasDem, Watid Shariar MBA menemui konstituennya yang berada di RW 16 Kriyan Timur, Kelurahan Pegambiran, Lemahwungkuk.

Watid turun menyerap aspirasi para pemilihnya dalam rangka reses untuk masa persidangan III tahun 2023.
Selain di RW 16 Kriyan Timur, dalam satu hari, Watid reses di dua lokasi sekaligus. Lokasi pertama, Watid serap aspirasi warga di Kampung Kertasemboja, Pegambiran.

Di dua lokasi tersebut, Watid pun mendengarkan keluhan dan masukan dari masyarakat.

"Di Kertasemboja, ada warga yang menanyakan soal usahanya, lebih ke perekonomian warga, sisanya pembangunan fisik," ungkap Watid kepada Rakyat Cirebon.

Sementara saat turun menemui warga di RW 16 Kriyan Timur, warga pun menyampaikan beberapa keluhan, diantaranya soal fasilitas umum di lingkungan mereka yang saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan.

Di RW tersebut, Watid juga menyempatkan meninjau beberapa lokasi yang dikeluhkan, ia sempat meninjau rumah salahsatu warganya yang sudah tidak layak untuk dihuni.

Kemudian, ada fasilitas tempat ibadah, yang juga kondisinya mengkhawatirkan dan perlu perbaikan segera.
Ditambah lagi, ada satu bangunan madrasah yang kegunaannya sangat vital bagi warga, dan juga sama memerlukan perbaikan.

Selain digunakan untuk mengaji, madrasah juga digunakan untuk kegiatan lain seperti posyandu.

"Fasilitas-fasilitas umum ini kami sampaikan, agar bisa dibantu untuk perbaikan," ucap salahsatu warga.

Sementara itu, Watid mengatakan, berbeda dengan dilokasi sebelumnya, warga di RW 16 Kriyan Timur ini menyampaikan aspirasi yang berhubungan dengan fasilitas-fasilitas umun, yang didominasi oleh persoalan perbaikan fasilitas fisik.

"Disini didominasi, oleh aspirasi keluhan pembangunan fisik, seperti, mushola, madrasah dan jalan. Warga meminta fasilitas di kampungnya dibenahi, ya fasilitas umum lainnya yang memang harus diperbaiki," ujar Watid.

Selain meminta dan mengeluhkan bangunan fasum yang harus dibenahi, masih dikatakan Watid, beberapa warga juga meminta ada perbaikan bagi rumah yang tidak layak huni (Rutilahu).

Mengenai Rutilahu, Watid mengaku, selain dirinya, anggota DPRD yang lainnya juga kebingungan, karena ajuan rutilahu terkendala kondisi anggaran, sehingga selalu kena penyesuaian, atau refocusing.

"Warga juga meminta jalan diperbaiki, saluran juga, saya juga sampaikan yang rutilahu, saya usulkan 13 unit yang terima cuman 3 unit, karena memang selama tiga tahun ini keuangan Pemkot sedang kurang baik," kata dia.

Sumber: