Kadin dan Pelindo Ingin Hidupkan Aktivitas Peti Kemas di Pelabuhan Cirebon

Kadin dan Pelindo Ingin Hidupkan Aktivitas Peti Kemas di Pelabuhan Cirebon

OPTIMALISASI. Kondisi ini mendorong Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cirebon dan PT Pelindo 2 Cirebon melakukan kerja sama menghidupkan aktivitas ekonomi di sektor bongkar muat peti kemas. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Keberadaan Pelabuhan Cirebon telah lama digadang sebagai penggerak ekonomi bahari wilayah pesisir Pantura. Namun guna mengoptimalkan peran pelabuhan tersebut dibutuhan sentuhan khusus.

Kondisi ini mendorong Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cirebon dan PT Pelindo 2 Cirebon melakukan kerja sama menghidupkan aktivitas ekonomi di sektor bongkar muat peti kemas logistik.

Ketua Kadin Kota Cirebon, Ismayasari sudah berkomunikasi dengan GM PT Pelindo 2 Cirebon, Supardi dan melakukan pertemuan guna membahas peluang kerja sama dua instansi tersebut.

Bahkan, saat ini Kadin Kota Cirebon dan PT Pelindo 2 Cirebon sedang melakukan persiapan menjelang penandatanganan MoU. Nantinya, MoU tersebut menjadi pengikat kerja sama yang lebih teknis.

Ketua Kadin Kota Cirebon, Ismayasari mengulas, PT Pelindo 2 Cirebon merupakan mitra strategis dalam pengembangan ekonomi di sektor bahari. Sebab, pelabuhan tua ini berlokasi di Cirebon.

"Kadin berusaha membuat kerja sama dengan berbagai stake holder. Hampir seluruh BUMN sudah MoU dengan Kadin. Salah satunya Pelindo," ujar Ismayasari, Kamis (12/10/2023).

Ismayasari menilai ada tiga sektor penting yang dapat dikembangkan antara lain aktivitas peti kemas (logistik), wisata bahari dan UMKM serta kuliner.  

"Artinya mudah-mudahan terjadi kolaborasi yang harmonis dari pembahasan ini.  Rencana kerja sama ini mengaktifkan lagi pelabuhan atau menghidupkan kembali usaha peti kemas di Pelabuhan Cirebon," katanya.

Wakil Ketua Bidang Logistik Kadin Kota Cirebon, Syarifudin Baharza mengatakan perlunya layanan peti kemas di Pelabuhan Cirebon lantaran di  Cirebon saat ini dunia industri sedang berkembang.

"Di Cirebon ini kan industri lagi happening banget. Kita tahu banyak pabrik sudah pindah dari kawasan industri di Cikarang ke Cirebon. Mereka membutuhkan layanan logistik yang dekat," katanya.

Menurut Syarif, setiap bulan ada sekira 3000 kontainer yang melintas di Cirebon melalui jalur darat. Kontainer itu bisa dialihkan melalui jalur laut agar ongkos kirim lebih murah.

Syarif menambahkan, jika aktivitas peti kemas di Pelabuhan Cirebon hidup maka dampaknya signifikan untuk para eksportir asal Cirebon dan sekitarnya. Selain itu, PT Pelindo 2 Cirebon selaku pengelola Pelabuhan Cirebon juga dapat meningkatkan pendapatan.

Rute lautnya dari Pelabuhan Cirebon menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Untuk itulah, koordinasi Kadin Kota Cirebon dengan PT Pelindo 2 Cirebon diperlukan agar pihak Pelabuhan Tanjung Priok juga siap merealisasikan rencana kerja sama ini.

"Dampaknya nanti akan ada gairah kembali di pelabuhan ini. Industri logistiknya juga akan jalan. Karena di Cirebon juga banyak pengusaha trucking," ujar pria yang juga pengusaha logistik ini.

Hal senada juga disampaikan Syahadatta Tarigan selaku Wakil Ketua Umum Bidang Kemaritiman Kadin Kota Cirebon. Menurutnya, selain sektor peti kemas, kerja sama Kadin Kota Cirebon dan PT Pelindo 2 Cirebon juga merambah ke wisata bahari dan UMKM.

Syahadatta menilai, area pelabuhan punya potensi strategis. Hanya saja butuh sentuhan tambahan agar mampu jadi daya tarik wisata. Sebab, Cirebon sudah menjadi destinasi wisata namun masih terbatas karena optimalisasi potensi bahari belum menyeluruh. (wan)

Sumber: