Simbol NU Tak Boleh Dimanfaatkan Kepentingan Politik
Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON -- Simbol NU tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik. Mengingat Nahdlatul Ulama bukanlah organisasi politik. Melainkan organisasi keagamaan. Tak elok, ketika diseret-seret dalam peperangan kontestasi.
Kendati demikian, Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie tidak menampik NU kerap kali dibawa kearena tersebut. Mengingat jumlah warga nahdliyin angkanya cukup besar.
"Tapi simbol NU tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik," kata Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie, kepada Rakyat Cirebon, Selasa (17/10).
Kang Azis pun menegaskan tidak boleh kandidat calon manapun datang kesini (NU,red) untuk meminta dukungan. "Ngga boleh calon datang kesini untuk meminta dukungan. Ngga boleh. Tapi kalau kita hadir diacara-acara yang disitu ada salah satu calon itu boleh-boleh saja," tuturnya.
Ia menyadari banyaknya jumlah warga nahdliyin terdistribusi ke semua parpol. Termasuk besar potensinya terdistribusi ke semua calon.
Tapi, secara khusus tidak ada intruksi atau arahan apapun dari NU untuk mengarahkan warga nahdliyin kepada salah satu calon.
"Tidak ada. NU masih berada dititik netral. Kita mendukung kandidat siapapun," tuturnya.
"Tidak mendukung parpol manapun. Tidak mengarahkan ke salah satu parpol atau kandidat. Kita mendorong warga NU memilih calon atau parpol yang betul-betul memiliki semangat untuk membangun kebangsaan ini," terangnya.
Kang Azis mengira sejauh ini belum ada indikasi kelompok tertentu menjual NU.
Bahwa kemudian pelaku politik mengatasnamakan NU itu sah-sah saja. Karena mereka menjadi bagian dari NU.
"Tapi secara organisasi NU tidak pernah mengatasnamakan gerakan politik itu dengan mengatasnamakan NU. Sampai ketingkat cabang dan ranting sekalipun," katanya.
"Tidak ada intruksi. Intruksinya ya begitu itu. Mendorong warga NU memilih calon atau parpol yang betul-betul memiliki semangat untuk membangun kebangsaan ini," pungkasnya. (zen)
Sumber: