Akses Pejalan Kaki Di Hutan Kota Sumber Diperbaiki, Telan Anggaran Hingga Rp2,1 Miliar

Akses Pejalan Kaki Di Hutan Kota Sumber Diperbaiki, Telan Anggaran Hingga Rp2,1 Miliar

Sebagian material untuk pedestrian di Hutan Kota Sumber, sudah menumpuk. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Akses pejalan kaki di Hutan Kota Sumber akan diperbaiki. Pasalnya, infrastrukturnya kurang terurus, rusak dan tak layak.

Pemerintah daerah pun mengucurkan anggaran perbaikan. Nilainya tembus hingga Rp2,1 miliar. Sifatnya masih stimulan.

Kucuran dana itu nantinya dipergunakan untuk revitalisasi pedestrian dengan luas 4000 meter.

"Tahun ini ada pedestrian atau pengerasan jalan di Hutan Kota Sumber. Pendestrian itu sendiri merupakan jalur khusus pejalan kaki," kata Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Agus Muklis. 

Ia menjelaskan, pedestrian ini menggunakan paving block di semua jalur pejalan kaki atau jogging track dengan luas 4000 meter. Material yang digunakan pun kualitas Cisangkan, kekuatannya sudah teruji, setara dengan beton dan tahan lumut.  

Selain pemasangan paving block lanjut Agus, nantinya sekalian dipasang kanstin atau pengunci paving blok.

Menurutnya, infrastruktur yang satu ini menjadi salah satu yang sangat penting bagi masyarakat yang dibuat sebagai bentuk pemenuhan hak bagi para pejalan kaki. 

"Pedestrian ini untuk meninggikan permukaan jalur pejalan kaki," ujarnya. 

Sebagian material, kata Agus, sudah tiba dilokasi. Termasuk urugan. Perbaikan infrastruktur itu masa kontraknya berakhir di 19 Desember 2023. "Ya mudah-mudahan bisa tepat waktu. Karena pekerjaan nya sederhana," ucapnya. 

Meski sederhana, yang dikeluarkan untuk pedestrian Hutan Kota Sumber menelan anggaran Rp2,1 miliar. Hasil kajian Bappelitbangda. DLH hanya melaksanakan. "Revitalisasi hanya ada di tahun ini. Tahun depan tidak ada apa-apa," katanya. 

Agus mengaku, paving block dengan kualitas Cisangkan ini barangnya memang agak sulit. Terlebih pabrik hanya ada tiga, di Bandung, Purwakarta dan Pasuruan. 

"Barangnya rebutan. Bahkan berdasarkan informasi, barang itu lebih banyak di pasok untuk IKN. Ya, tapi, mudah-mudahan bisa dialokasikan ke Kabupaten Cirebon dulu, nanti kita akan berkirim surat ke pusat," ungkapnya. 

Nantinya, tambah Agus, kedepan nomenklatur Hutan Kota Sumber ini akan diubah menjadi Taman Hutan Kota Sumber. Perubahan nama itu, agar pengelolaan bisa ke daerah. 

"Kalau hutan kan kementrian. Nanti juga kedepannya, desain taman hutan kota itu dibuat seperti pataraksa," pungkasnya. (zen)

Sumber: