Pengerukan Sedimentasi Kali Kriyan Terkendala Akses Masuk Alat Berat, Warga Takut Sungai Meluap Saat Hujan
Legislator PAN Dapil Kejaksan -Lemahwungkuk, Syarif Maulana bersama perwakilan BBWS mengecek akses yang bisa dilalui alat berat untuk masuk ke Kali Kriyan dan melakukan pengerukan. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pendangkalan Kali Kriyan di wilayah Kota Cirebon, terutama di sektor hilir menuju muara bertahun-tahun masih dikeluhkan warga di sekitar aliran yang dilalui.
Pasalnya, setiap musim hujan, luapan kalo Kriyan selalu menimbulkan dampak bagi warga, banjir berskala besar kerap bermula dari meluapnya sungai, yang juga dinamai kali Suba tersebut.
Maka dari itu, harapan warga sejak lama, menginginkan ada upaya pengerukan kali Kriyan, sehingga jikapun meluap saat hujan, tidak se-ekstrim seperti beberapa tahun kebelakang.
Legislator PAN dari Dapil Kejaksan -Lemahwungkuk, Syarif Maulana mengungkapkan, ia tahu betul keluahan warga di sektor Kelurahan Pegambiran yang ada di sekitar aliran kali Kriyan.
Dampak terhadap warga pun begitu ia pahami, bagaimana luapan Kali Kriyan menyebabkan banjir yang merendam pemukiman warga di sekitar aliran.
"Sudah dari 2018 (keluhan disampaikan. Red), sampai hari ini 2023," ungkap Syarif.
Sejak saat itu, lanjut Syarif, sebetulnya sudah ada lampu hijau dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, dimana pihak BBWS merespon dan akan melakukan pengerukan.
Namun, sampai saat ini beberapa kali survey ke lapangan, BBWS kesulitan mencari akses untuk alat berat masuk ke Kali Kriyan dan mengeruk sedimentasinya.
"Kurang lebih 5 kali survey, tapi masih terkendala dengan akses untuk alat berat," lanjut Syarif.
Senin (06/11), pihak BBWS kembali turun ke lapangan, mencari akses agar alat berat bisa masuk.
Disebutkan Syarif, dari hasil pemantauan terakhir kemarin, ada satu titik yang memungkinkan menjadi akses masuk alat berat ke Kali Kriyan, yakni dari titik jembatan disamping pintu masuk Pegambiran Residence.
"Menurut saya, gimana caranya untuk normalisasi ini bisa segera di realisasikan, karena dampak nanti di penghujan di khawatirkan akan lebih parah seperti tahun lalu. Kemarin sudah ada satu titik yang memungkinkan alat berat bisa masuk," jelas Syarif.
Setelah satu titik ditemukan, kata dia, tindaklanjutnya, sambil berjalan, ia akan berkoordinasi dengan pemerintah di kewilayahan titik yang bisa menjadi akses, karena itu ada diantara Kelurahan Jagasatru dan Pegambiran.
Di sisi lain, pihak BBWS juga akan memastikan kesiapan peralatan, sehingga jika alat sudah siap, dan persiapan di kewilayahan sudah dikoordinasikan, maka pengerukan bisa mulai dilakulan.
Sumber: