Masa Angkutan Nataru Dimulai, Ini Sejumlah Kerawanan yang Setiap Saat Mengancam di Jalur KA

Masa Angkutan Nataru Dimulai, Ini Sejumlah Kerawanan yang Setiap Saat Mengancam di Jalur KA

Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon, Dicky Eka Priandana mengecek kesiapan petugas yang akan siaga mengamankan perjalanan KA selama masa Nataru 2024. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Di sektor moda transportasi perkeretaapian, menjelang masa angkutan Natal dan tahun baru 2024, PT KAI memulai posko angkutan Nataru.

Kamis (21/12) pagi ditandai dengan Apel posko angkutan Nataru 2024 di Stasiun Cirebon Kejaksan.

Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon, Dicky Eka Priandana mengungkapkan, dimulai sejak Kamis tanggal 21 Desember 2023, masa angkutan Nataru di sektor perkeretaapian akan berlangsung selama 18 hari, sampai 7 Januari 2024.

"Masa angkutan Nataru kita 18 hari. Persiapan Nataru, khusus untuk Daop 3 sudah mulai sejak jauh-jauh hari," ungkap Dicky usai memeriksa kesiapan petugasnya, Kamis (21/12).

Disebutkan Dicky, sejak jauh-jauh hari, pihaknya sudah turun melakukan inspeksi, petugas yang ia pimpin langsung, turun ke memeriksa kesiapan jalur dan mendatangi stasiun, termasuk mengecek kesiapan Dipo perawatan KA.

"Jadi bisa kita pastikan sarana prasarana yang ada, bisa mempunyai status siap operasi. Sisi sarana, kesiapan Daop 3, semua siap operasi untuk mendukung Nataru," lanjut Dicky.

Untuk SDM sendiri, disebutkan Dicky, PT KAI Daop 3 Cirebon menyiagakan total 1.770 petugas dari semua kekuatan yang ada.

Mulai dari petugas organik PT KAI, dibantu dengan pasukan bantuan pengamanan dari instansi kewilayahan.

"Total petugas, kurang lebih 1770, terdiri dari organik, dibantu bantuan keamanan kewilayahan, termasuk tenaga medis. Untuk penambahan perjalanan, kita hanya nambah perjalanan malam, Argo Cirebon yang pakai rangkaian Ranggajati, kita jalankan mulai besok setiap hari selama masa Nataru 2024," jelas Dicky.

Masa Nataru 2024 kali ini, dikatakan Dicky, dari hasil pemetaan, ada beberapa kerawanan, yang juga antisipasinya sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.

Kerawanan yang ditemukan, mulai dari faktor alam dan faktor cuaca, faktor human eror hingga keamanan di sepanjang perlintasan, termasuk perlintasan sebidang tanpa palang pintu.

Kerawanan dari sisi jalur, disebutkan Dicky, Daop 3 Cirebon memiliki jalur Haurgeulis-Jatibarang.

Dari sisi keamanan, titik pelemparan juga menjadi salahsatu kerawanan karena masih banyak terjadi.

"Kerawanannya, dari sisi track kita ada, dari sisi force majeur, seperti petir, juga sama ada di sisi barat, di sisi Timur jalur Waruduwur-Sindang Laut, itu sudah kita mitigas dengan perkuat grounding. Titik pelemparan secara data muncul, tapi lokasinya tidak selalu disitu, di semua titik PAM jalur siaga itu. Perlintasan tanpa palang pintu, juga kita antisipasi dengan penjaga ekstra, yang direkrut khusus selama Nataru," sebut Dicky.

Sumber: