Anas Urbaningrum Ungkap 4 Alasan PKN Belum Bersikap di Pilpres

Anas Urbaningrum Ungkap 4 Alasan PKN Belum Bersikap di Pilpres

Ketua Umum PKN, Anas Urbaningrum (kiri) FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Beberapa parpol peserta Pemilu 2024, memang belum terang-terangan menjatuhkan pilihan, serta dukungan pada Pilpres, terutama partai-partai baru.

Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), menjadi salahsatu partai baru, yang belum menyatakan sikapnya dalam Pilpres.

Ketua Umum PKN, Anas Urbaningrum pun membenarkan, bahwa PKN sampai sekarang belum menentukan pilihan.
Disebutkan Anas, sikap PKN yang sampai saat ini belum menentukan pilihan dan dukungan, didasari setidaknya empat pertimbangan.

"PKN belum bersikap karena ada beberapa pertimbangan," ujar Anas.

Pertama, dijelaskan Anas, PKN belum menentukan dukungan, karena saat ini, PKN belum bisa menjadi parpol pengusung.

"PKN sebagai partai baru, yang baru ikut Pemilu belum bisa menjadi pengusung, karena yang mengusung kan peserta Pemilu 2019 lalu," sebut Anas.

Kedua, kata Anas, ketimbang Pilpres, saat ini PKN lebih memfokuskan pada perjuangan caleg-caleg, sehingga sukses pileg di dapil masing-masing.

"Pilpres bukan tidak penting, tapi bagi PKN, yang lebih diprioritaskan adalah Pileg, dimana caleg-caleg diharapkan betul-betul fokus, berjuang yang terbail di dapil masing-masing, sehingga bisa berhasil dalam Pileg," ucap Anas.

Ketiga, karena PKN tidak mau ikut-ikutan menentukan pilihan, mendukung Capres-Cawapres berdasarkan cara lama, dengan hanya melihat sosoknya.

Saat ini, kata Anas, PKN sedang memberikan kesempatan bagi seluruh pengurus, kader, termasuk caleg, untuk mencermati dengan teliti seluruh pikiran, gagasan dan program-program tiga pasangan Capres-Cawapres.

Sehingga nanti ketika saatnya PKN menjatuhkan pilihan, itu merupakan pilihan yang pertimbangannya sempurna dan lengkap.

Pertimbangan yang berdasarkan bukan hanya kepada sosok atau figurnya, tetapi juga gagasan, dan fikiran dan program-programnya untuk Indonesia 5 tahun kedepan.

"Dengan pertimbangan yang matang itu, PKN ingin punya tradisi baru didalam menentukan pilihan. Jadi tidak buru-buru karena semata-mata lihat sosoknya, biarkan PKN mencermati sampai akhir. Misalnya, debat resmi saja baru dua kali, dari lima kali debat, biarkan tuntas dulu, termasuk debat tidak resmi. Itu penting juga dilihat oleh seluruh kader sebagai bahan pertimbangan pokok," tutur Anas.

Keempat, masih dijelaskan Anas, yang juga menjadi pertimbangan PKN belum menentukan dukungan, adalah, karena sangat mungkin Pilpres kal ini berlangsung dua putaran.

Sumber: