Ali Wahyuno : Pesta Demokrasi Momentum Rakyat Memilih Pemimpin Negarawan Amanah

Ali Wahyuno : Pesta Demokrasi Momentum Rakyat Memilih Pemimpin Negarawan Amanah

PESTA DEMOKRASI. Pengamat Sosial Ekonomi Politik asal Cirebon, Ali Wahyuno menyebut pesta demokrasi, 14 Februari 2024 menjadi momentum rakyat memilih pemimpin negarawan yang amanah. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pengamat Sosial Ekonomi Politik asal Cirebon, Ali Wahyuno menyebut pesta demokrasi, 14 Februari 2024 menjadi momentum rakyat memilih pemimpin negarawan yang amanah.

Menurut Wakil Ketua I ICMI Kabupaten Cirebon ini menegaskan, pada Pemilu 2024 masyarakat akan menentukan kepemimpinan nasional melalui Pemilihan Presiden dan Waki Presiden, Pemilihan Anggota Legislatif dan Dewan Perwakilan Daerah yang lazim disebut Pilpres, Pileg dan DPD.

"Kita perlu tahu apa itu demokrasi istilah yang sering dipopu;erkan. Namun, apa yang dimaksud dengan demokrasi? Ada banyak pandangan dalam menafsirkannya," jelas dia.

Dijelaskan Ali mengutip KBBI, demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat. 

Kemudian, demokrasi juga diartikan KBBI sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.

Adapapun definisi dari para pakar dalam dan luar negeri sangat beragam. Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Lalu, Sidney Hook mendefinisikan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintahan yang penting, baik secara langsung atau tidak langsung, didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

Namun dalam pandangan Ali, demokrasi saat ini sedang dalam kondisi kritis. Indeks Demokrasi Indonesia cenderung menurun selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang genap berusia 7 tahun pada 20 Oktober lalu.

Berdasarkan data The Economist Intelligence Unit (EIU) dalam Laporan Indeks Demokrasi 2020, posisi Indonesia di bawah Timor Leste. Skor itu merepresentasikan bahwa indeks demokrasi Indonesia terburuk selama kurun 14 tahun terakhir. 

Adapun, laporan itu adalah sebuah indeks yang disusun oleh EIU sejak 2006 dengan tujuan mengukur keadaan demokrasi di 167 negara di dunia.Ada lima indikator yang digunakan EIU untuk menentukan indeks demokrasi suatu negara, antara lain proses pemilu dan pluralisme, fungsi dan kinerja pemerintah, partisipasi politik, budaya politik, serta kebebasan sipil.

Berdasarkan skor atas indikator-indikator itu, EIU akan mengklasifikasikan negara-negara yang disurvei ke dalam empat kategori, yaitu demokrasi penuh, demokrasi cacat, rezim hibrida, dan rezim otoriter.

Dari indikator-indikator tadi, Indonesia mendapatkan skor 7,92 untuk proses pemilu dan pluralisme, skor 7,50 untuk fungsi dan kinerja pemerintah, skor 6,11 untuk partisipasi politik, skor 4,38 untuk budaya politik, dan skor 5,59 untuk kebebasan sipil.

"Jumlah skor yang diperoleh Indonesia pada 2020 ternyata merupakan perolehan terendah dalam 14 tahun terakhir," jelas Ali.

Juga ada ancaman kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat pada 2015 berada pada skor 85,85, sedangkan 2020 angkanya 86,95.

Sumber: