Kejar Mimpi Bersama Disabilitas, Hapus Stigma Negatif, Bangun Kepedulian Sesama Manusia

Kejar Mimpi Bersama Disabilitas, Hapus Stigma Negatif, Bangun Kepedulian Sesama Manusia

PEDULI DISABILITAS. Komunitas Kejar Mimpi Cirebon menggelar Kreativitas Anak Disabilitas di Yayasan Beringin Bhakti, Talun, Cirebon, Minggu (24/3/2024). Kegiatan ini diikuti 40an anak disabilitas. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

Disabilitas mulai dari tuna netra, tuna rungu, tuna wicara dan tuna grahita. Meski demikian, para pembimbing mereka dari Yayasan Beringin Bhakti pantang menyerah mendidik mereka agar bisa mandiri.

Bahkaj, kata Maemunah, salah satu lulusan SLB di bawah naungan Yayasan Beringin Bhakti berhasil menyelesaikan S1 dan diterima menjadi PNS. "Itu kami bangga, karena mereka sebetulnya punya potensi," katanya.

Pembina Yayasan Beringin Bhakti, Halim Falatehan mengatakan, tantangan terbesar mendampingi anak disabilitas ialah dari kategori tuna grahita. Karena IQ anak biasanya sangat rendah. 

Kondisi ini menyulitkan mereka mencerna informasi dan menstimulasinya di dalam otak. Sehingga mereka butuh pendampingan terus menerus dari orang-orang di sekitarnya.

"Target dari suatu panti itu kemandirian peserta didiknya yang semaiksmal mungkin diusahakan dengan kondisi yang sulit," kata Halim.

Halim berharap, stigma negatif bagi penyandang disablitas harus dihapus dari masyarakat. Supaya, kelak kembali ke masyarakat, para disabilitas ini diterima dengan baik. (wan)

Sumber: