PKB Ketar Ketir Pasca NasDem dan PKS Deklarasi Koalisi

PKB Ketar Ketir Pasca NasDem dan PKS Deklarasi Koalisi

AKUI. Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Abdul Muiz Syaerozie mengakui internal PKB sempat ketar ketir partainya ditinggal sendiri tanpa koalisi. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - PKB Kabupaten Cirebon ketar ketir, pasca deklarasi koalisi Golkar, Demokrat dan Gerindra, kemudian disusul deklarasi Koalisi NasDem dan PKS. Artinya kedua poros, sudah dipastikan siap menghadapi pemilihan bupati yang akan digelar serentak November tahun ini. 

"Banyak kader PKB yang merasa khawatir PKB tidak bisa menjadi pemeran utama dalam pilbup 2024," kata Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Abdul Muiz Syaerozie. 

Tapi yang perlu di catat kata Kang Muiz, pintu masuk koalisi tidak hanya dari level bawah. Pengurus tingkat kabupaten/kota bukan satu satu nya pintu untuk membangun koalisi. Bisa masuk melalui pintu DPW atau DPP. 

"Jika di tingkat DPC, sebagaimana di tuduhkan oleh sebagian kader PKB Kabupaten Cirebon, tidak memiliki komunikasi yang baik dengan parpol parpol lain, kita punya DPW dan DPP. Saya yakin komunikasi politiknya sangat bagus dengan partai-partai lain, termasuk juga dengan PDIP yang selama ini menjadi pesaing PKB di Kabupaten Cirebon," terangnya. 

DPW dan DPP PKB dipastikan turun tangan jika ditingkat DPC PKB mengalami kebuntuan dalam berkomunikasi dengan partai lain. DPW PKB Jawa Barat atau DPP PKB pasti akan berkomunikasi dengan partai apapun, termasuk dengan PDIP. 

Komunikasi dengan PDIP mungkin saja terjadi, jika pada momentum pilbup 2024 ini PDIP memiliki spirit yang sama dengan PKB, yakni mau serius membangun Kabupaten Cirebon lebih maju dan mau serius bangkit untuk menyejahterakan masyarakatnya. 

"Tidak seperti pilbup 2019 kemarin, yang ternyata Bupati usungan PDIP belum lama terpilih malah terlibat kasus hukum hingga mengalami pergantian di tengah jalan. Ini sangat mengganggu proses pembangunan di Kabupaten Cirebon. Di tambah lagi situasi Covid 19, maka, makin terpuruk lah Kabupaten Cirebon," terangnya.

Akibat ugal ugalan PDIP yang mengusung Bupati Cirebon pada 2019 yang lalu, maka masyarakat Cirebon lah yang di rugikan selama 5 tahun ini. PKB itu kata dia, semangatnya adalah bagaimana masyarakat menjadi sejahtera, dan daerah menjadi Maju. Siapapun yang punya semangat sama, termasuk PDIP bisa saja akan diajak berjuang bersama sama. 

Kang Muiz menegaskan jika sebagian kader PKB Kabupaten Cirebon meragukan kemampuan komunikasi politik Desk Pilkada dan KSB DPC PKB lantaran trauma atas pengalaman buruk yakni berkurangnya jumlah kursi legislatif di Kabupaten Cirebon maka dalam konteks pilbup kali ini jangan khawatir. 

"Saya yakin Desk Pilkada dan KSB DPC PKB Kab. Cirebon sudah berpikir matang. Mereka punya kemampuan berkomunikasi yang baik dengan parpol parpol lain. Jadi kita percayakan saja pada Desk Pilkada dan KSB DPC PKB Kab. Cirebon," katanya.

Memang DPC PKB Kabupaten Cirebon pada pemilu 2024 tidak seberuntung DPC PKB di kabupaten/kota lain di Jawa Barat. Mereka menambah kursi. "Kita malah berkurang. Menurut saya, bukan soal apakah jomblo atau tidak jomblo yang mesti kita khawatirkan. Yang harus di catat oleh Desk Pilkada adalah sikap adil terhadap semua bakal calon bupati yang mendaftar ke DPC PKB," katanya. 

Karena Desk Pilkada harus memastikan dan menjamin soal kesempatan dan porsi yang sama bagi para Calon Bupati yang mendaftar di PKB. Jika diabaikan, maka akibatnya sangat fatal. Pertama, bisa membuat DPP keliru dalam memutuskan akibat informasi dari desk pilkada atau KSB DPC yang tidak seimbang. 

Kedua, khawatir calon-calon potensial yang telah mendaftar, malah menarget partai lain sebagai pengusung utama nya, daftar ke DPC PKB hanya sekedar cek ombak saja. Ia pun meminta kader PKB lebih baik fokus pada upaya merangkai gerakan politik yang tangguh hingga bisa memenangkan pilkada yang akan di gelar nanti. 

"Biarkan soal koalisi menjadi domain Desk Pilkada dan KSB DPC PKB. Toh jika dilihat dari tokoh tokoh yang mendaftar sebagai bacabup, mereka semua punya kedekatan dengan DPP PKB dan punya kemampuan juga untuk mengajak parpol lain sebagai pengusung dan pendukungnya," pungkasnya. (zen)

Sumber: