Ditolak HMI, Imron: Menilainya Harus Objektif

Ditolak HMI, Imron: Menilainya Harus Objektif

RESPON. Mantan Bupati Cirebon, Imron menanggapi sikap Ketua HMI yang menolak dirinya maju di Pilkada 2024. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Mantan Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg menanggapi penolakan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) atas pencalonannya dalam Pilkada 2024 dengan sikap terbuka dan objektif.

"Prinsipnya, bentuk penolakan dari siapapun merupakan hak. Saya pun tidak akan mempersoalkannya. Itu hak mereka. Mau menolak atau menerima," ujar Imron kepada Rakyat Cirebon, Jumat 5 Juli 2024.

Imron menjelaskan bahwa jika penolakan tersebut berkaitan dengan isu jalan rusak dan masalah lainnya, pihaknya sudah berusaha menangani semua masalah tersebut. "Kalaupun penolakan mereka terkait jalan rusak dan persoalan lainnya, sebetulnya semua sudah ditangani," katanya.

"Hanya saja, karena keterbatasan anggaran, tidak bisa mengakomodir semua persoalan, sehingga yang dikeluhkan belum terselesaikan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Imron menekankan bahwa proses penanganan masalah di Kabupaten Cirebon dilakukan secara transparan dan bisa diakses oleh siapa saja. "Prosesnya terbuka. Bisa diakses oleh siapa saja. Misalnya, jalan rusak sekian kilometer, tapi anggaran di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) tidak memungkinkan untuk menyelesaikan semua persoalan jalan," ungkap Imron.

Ia juga menambahkan bahwa situasi saat ini berbeda dengan masa lalu, ketika dirinya masih menjadi mahasiswa. "Semua bisa dilihat sekarang. Terbuka. Tidak seperti zaman kita dulu saat masih menjadi mahasiswa, di mana sumber informasi tertutup," tambahnya.

Dengan transparansi ini, Imron berharap masyarakat, termasuk mahasiswa, dapat memahami keterbatasan yang dihadapi pemerintah daerah dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. "Baiknya, ketika memberikan respon, penilaiannya harus objektif," pungkasnya.

Sebelumnya, Imron dan Ayu ditolak HMI. Keduanya dinilai gagal menyelesaikan persoalan. Itu disampaikan Ketua Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cirebon, Inggil Abdul Kahfi.

Inggil dengan tegas menolak mantan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg dan Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi atau Ayu yang akan kembali maju dibursa Pilkada tahun ini. Keduanya sudah mendapatkan surat tugas dari PDIP dan Demokrat.

"Ini pernyataan pribadi saya. Kenapa saya menolak? Karena pasangan Imron-Ayu saat menjabat gagal membangun Kabupaten Cirebon. Kami juga yang melakukan demo terhadap kinerja mereka saat menjadi bupati, walaupun mereka tidak berani menemui kami," kata Inggil, kemarin, 3 Juli 2024.

Inggil menjelaskan bahwa banyak PR pasangan Imron-Ayu yang tidak terselesaikan, salah satunya kondisi jalan-jalan di Kabupaten Cirebon yang rusak parah. Selain itu, persoalan kemiskinan dan pengangguran serta masalah sosial lainnya juga belum tertangani dengan baik. Akibatnya, selama mereka menjabat, pelayanan publik dinilai gagal.

"Masyarakat Kabupaten Cirebon itu tidak banyak menuntut. Persoalan jalan saja diselesaikan, mungkin akan lain ceritanya. Tapi jalan di Kabupaten Cirebon banyak yang rusak parah. Jadi apa yang bisa dibanggakan dari hasil peninggalan Imron-Ayu?" jelasnya.

Inggil juga meminta partai politik yang mengusung Imron dan Ayu untuk lebih jeli melihat hasil kinerja mereka. Menurutnya, jika salah satu dari mereka terpilih lagi, persoalan Kabupaten Cirebon tidak akan selesai dan hanya akan mengulang kepemimpinan masa lalu.

Ia pun menyampaikan harapan, parpol yang mengusung mereka tidak memberikan rekomendasi. Kalau salah satunya jadi bupati, tetap saja, persoalan di Kabupaten Cirebon tak ada perubahan.

" Selama ini mereka ketika menjabat, tidak bisa membuktikan bahwa pasangan ini bisa bekerja," pungkasnya. (zen)

Sumber: