5 Kesalahan pada Film-Film Terkenal Disney yang Pasti Tidak Kalian Ketahui
5 Kesalahan pada Film-Film Terkenal Disney yang Pasti Tidak Kalian Ketahui-FOTO:PINTEREST-RAKYATCIREBON.DISWAY.ID
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Disney, raksasa industri hiburan yang telah menciptakan ratusan film unforgettable, selalu dikenal akan kualitas produksinya yang tinggi dan narasi yang memikat hati.
Meskipun demikian, tidak satu pun produksi film, termasuk dari Disney, yang sempurna. Beberapa kesalahan, mulai dari inkonsistensi plot hingga kekeliruan dalam detail, bisa ditemukan oleh penonton yang teliti.
Berikut adalah lima kesalahan yang mungkin belum Anda ketahui dari film-film terkenal produksi Disney.
Disney yang Pasti Tidak Kalian Ketahui
1. "Beauty and the Beast" (1991) - Pakaian yang Berubah-ubah
Salah satu film klasik Disney yang paling dicintai, "Beauty and the Beast", mengandung kesalahan kecil namun jelas yang mungkin belum Anda perhatikan.
Dalam sebuah adegan, Beast memberikan Belle perpustakaan, dan dalam eksitasi, Belle melemparkan syal dari bahunya.
Namun, ketika kamera kembali kepada Belle, syal tersebut secara misterius kembali. Selanjutnya, saat mereka menyanyi di luar di salju, Beast dengan jelas mengenakan mantel saat keluar, tetapi dalam adegan berikutnya, ketika mereka memberi makan burung, mantel tersebut hilang.
2. "The Lion King" (1994) - Rafiki dan Buah Ajaibnya
Di salah satu adegan paling ikonik dari "The Lion King", Rafiki menggunakan bubuk merah dari buah yang dihancurkannya untuk menandai dahi Simba.
Anehnya, jenis buah yang digunakan Rafiki berubah dalam beberapa adegan. Pada awalnya, dia terlihat mengambil sesuatu yang terlihat seperti kelapa, tapi ketika dia menghancurkan "buah" tersebut, isinya berwarna merah daripada putih seperti yang diharapkan dari kelapa. Selain itu, ketika Rafiki menggambar Simba di pohon, ia menggunakan bubuk merah dari buah tersebut, padahal dia tidak membawa bubuk atau buah apa pun saat itu.
3. "Aladdin" (1992) - Tali Pinggang Ajaib
Dalam petualangan Aladdin yang menarik, ada suatu kekeliruan detail yang mungkin luput dari perhatian. Ketika Aladdin menyelamatkan Jasmine dari pasar, ia mengenakan celana dengan tali pinggang merah.
Namun, saat mereka berada pada situasi bahaya dan Jasmine hampir jatuh dari atap, penampakan baju Aladdin berubah sebentar; tali pinggangnya berubah menjadi putih selama beberapa frame sebelum kembali menjadi merah. Ini merupakan kesalahan kecil yang mungkin tidak disadari kebanyakan penonton.
4. "Frozen" (2013) - Rambut Ajaib Elsa
Dalam film populer "Frozen", ada sebuah adegan di mana Elsa berubah dari putri yang tertekan menjadi Ratu Salju yang bebas dengan segerombolan lagu yang ikonik.
Namun, ada suatu detail yang sering diperdebatkan penonton dan penggemar: saat Elsa melepaskan mantelnya, rambutnya melewati bahunya dalam suatu gerakan animasi yang secara fisik tidak mungkin terjadi mengingat ikatan rambutnya.
Meskipun kemungkinan ini adalah suatu keputusan artistik agar adegan tersebut terlihat lebih dramatis, tetapi secara teknis, hal itu merupakan suatu kesalahan.
5. "Pirates of the Caribbean" (2003) - Siput di Tengah Laut
Dalam seri "Pirates of the Caribbean", yang diadaptasi dari atraksi Disney Parks, ada beberapa ketidakkonsistenan dan kekeliruan, tetapi salah satu yang paling mencolok terjadi di "The Curse of the Black Pearl".
Saat Kapten Jack Sparrow dan Will Turner berada di dasar laut dengan perahu terbalik, terjadi kesalahan ilmiah.
Mereka seharusnya tidak bisa bertahan lama di bawah air tanpa oksigen, dan lebih lagi, energi panas dari tubuh mereka seharusnya membuat udara di dalam perahu terkondensasi, yang tidak terjadi dalam film.
Meskipun Disney telah menciptakan beberapa karya paling mengesankan dan berpengaruh dalam sejarah sinematik, tidak ada karya yang luput dari kekecualian akan adanya kesalahan.
Namun, hal ini tidak mengurangi keajaiban yang dibawanya kepada jutaan penonton di seluruh dunia. Kesalahan kecil ini dapat dianggap sebagai easter eggs oleh beberapa penonton, menambah dimensi baru dalam menikmati film. Entah sengaja atau tidak, kesalahan ini mengingatkan kita bahwa kesempurnaan bukan tujuan utama dalam berkarya; yang terpenting adalah pesan dan emosi yang berhasil disampaikan.
Sumber: