3 Alasan Kenapa Orang Jepang Suka Makan Ikan Mentah

3 Alasan Kenapa Orang Jepang Suka Makan Ikan Mentah

3 Alasan Kenapa Orang Jepang Suka Makan Ikan Mentah-FOTO:PINTEREST-RAKYATCIREBON.DISWAY.ID

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Mungkin Anda pernah bertanya-tanya kenapa banyak orang Jepang yang suka makan ikan mentah? Ini lebih dari sekedar rasa ternyata hal ini merupakan aspek penting dalam budaya, sejarah, dan bahkan kesehatan mereka. 

Selama berabad-abad, ikan mentah telah menjadi komponen penting dalam makanan orang Jepang. Ikan mentah sering disajikan dalam masakan tradisional Jepang seperti sushi dan sashimi

Lalu mengapa orang Jepang senang makan ikan mentah? Menurut Japan Yugen, ada tiga penyebab utama yang tercantum di bawah ini. 

1. Manfaat Kesehatan

Ikan mentah kaya akan asam lemak omega-3, juga dikenal sebagai asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), yang meningkatkan fungsi otak dan pertumbuhan tubuh sekaligus melindungi jantung. 

Ikan mentah, tidak seperti ikan goreng dan bakar, tidak membentuk amina heterosiklik, yang dikenal sebagai karsinogen. Selain itu, ikan mentah secara alami tinggi protein tetapi rendah karbohidrat dan lemak jenuh.

2. Kaya Akan Sumber Daya Perikanan 

Jepang dikelilingi oleh perairan, sehingga sangat cocok untuk memancing. Ada beberapa tempat untuk menangkap ikan, antara lain laut, danau, dan sungai. Ikan selalu menjadi hidangan populer di Jepang, menurut Japan Quality. 

3. Pengaruh Agama Budha dan Shinto

Agama Buddha muncul di Jepang pada abad ketujuh dan kedelapan dan melarang konsumsi daging hewan. Agama ini meyakini bahwa membunuh hewan adalah dosa, oleh karena itu pada abad kesebelas hampir seluruh penduduk Jepang berhenti mengonsumsi daging hewan. 

Selama abad ke-7 dan ke-8, penyebaran agama Buddha di seluruh Jepang mengakibatkan penurunan bertahap dalam asupan daging di Jepang, dan hampir seluruh penduduk mengadopsi paham pescetarianisme pada abad ke-10.

Sebelum munculnya agama Buddha, penganut agama asli negara tersebut, Shintoisme, tidak memakan daging hewan karena dianggap najis.

Pada Zaman Edo (1603-1868), masyarakat Jepang mulai mengonsumsi ikan segar yang dipanen di laut. Resep ikan mentah telah berubah seiring waktu, menambah rasa baru dan meningkatkan penampilan.

Meskipun konsumsi daging lebih diterima secara universal di Jepang modern, praktik ini tetap ada, dan ikan mentah tetap menjadi elemen penting dalam menu makanan nasional.

Sebelum munculnya agama Buddha, penganut agama tradisional negara tersebut, Shintoisme, tidak memakan daging hewan karena dianggap najis.

Pada Zaman Edo (1603-1868), masyarakat Jepang mulai mengonsumsi ikan segar yang dipanen di laut. Resep ikan mentah telah berubah seiring waktu, menambah rasa baru dan meningkatkan penampilan.

Meskipun konsumsi daging lebih diterima secara universal di Jepang modern, praktik ini tetap ada, dan ikan mentah tetap menjadi elemen penting dalam menu makanan nasional.

Sumber: