Penurunan Signifikan pada Penjualan Kendaraan Bermotor Pengusaha Minta Diberi Keringan Pajak Lagi

Penurunan Signifikan pada Penjualan Kendaraan Bermotor Pengusaha Minta Diberi Keringan Pajak Lagi

Motor-FOTO:PINTEREST-RAKYATCIREBON.DISWAY.ID

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Dalam menghadapi tantangan besar yang melanda industri otomotif, para produsen mobil dan motor telah mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk pengaktifan kembali insentif pajak serupa dengan yang diberikan selama pandemi COVID-19.

Insentif tersebut, dalam bentuk Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) pada kendaraan roda empat tertentu, sebelumnya tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 5 Tahun 2022.

Sekretaris Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan bahwa asosiasi produsen kendaraan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), telah menyatakan bahwa drop penjualan pada semester pertama tahun ini cukup mencolok, terutama karena berakhirnya insentif PPnBM DTP.

Gaikindo beranggapan bahwa pemulihan insentif ini, serta relaksasi pengaturan leasing, dapat membantu mengatasi penurunan permintaan yang signifikan.

Menurut Susiwijono, sebagian besar pembelian kendaraan di Indonesia selama ini bergantung pada fasilitas pembiayaan dari perusahaan leasing, anggota ekosistem otomotif yang kontribusinya vital terhadap industri.

 Oleh karena itu, Gaikindo mendesak pemulihan beberapa kebijakan untuk mendukung sektor ini, mengingat dominasinya yang signifikan dalam industri manufaktur.

Permasalahan turunnya permintaan ini tidak hanya berimbas pada penjualan, tetapi juga pada produksi kendaraan bermotor. Meskipun produksi dipertahankan, penggunaan kapasitas yang tidak maksimal terjadi karena penurunan permintaan.

Hal ini diperburuk dengan fakta bahwa penjualan mobil turun hingga 19,4% menjadi 408.012 unit pada semester pertama tahun 2024, sementara penjualan motor, sebaliknya, meningkat sebesar 49% menjadi 3,17 juta unit.

Turunnya penjualan mobil dan meningkatnya penjualan motor dijadikan indikator oleh Ekonom senior Chatib Basri bahwa daya beli kelas menengah mengalami penurunan.

Pembelian mobil baru menurun, beralih ke pasar mobil bekas atau bahkan sepeda motor, menunjukkan tekanan ekonomi yang dihadapi oleh kalangan kelas menengah ke bawah.

Industri otomotif berharap dengan dikembalikannya insentif pajak dan dilonggarkannya regulasi sektor keuangan terkait leasing, bisa menjadi solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh sektor ini. Sejauh ini, pemerintah belum memberikan komentar atau penjelasan mengenai permintaan tersebut.

 

Sumber: