RSUD Arjawinangun Menuju Rumah Sakit Pendidikan

RSUD Arjawinangun Menuju Rumah Sakit Pendidikan

BERI PENJELASAN. Dirut RSUD Arjawinangun, dr Bambang saat melaporkan kepada tim verifikasi lapangan Kemenkes dan Asosiasi RS Pendidikan terkait Akreditasi Rumah Sakit Pendidikan RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun terus berbenah. Meningkatkan kualitas pelayanan agar jauh lebih baik. Kali ini, rumah sakit plat merah itu, sedang berupaya menjadi rumah sakit pendidikan.

Prosesnya tinggal menunggu penetapan saja, dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Direktorat Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Dirjen Pelayanan Kesehatan dengan melakukan akreditasi Rumah Sakit Pendidikan RSUD Arjawinangun.

"Hari ini ada verifikasi lapangan dari Kemenkes dan Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan dalam rangka penetapan RSUD Arjawinangun menjadi rumah sakit Pendidikan," kata Dirut Arjawinangun, dr H Bambang Sumardi MM MARS Kamis 15 Agustus 2024.

Manajemen RSUD Arjawinangun kata Bambang, sebenarnya sudah sejak lama mengajukan ke Kemenkes. Baru kali ini, diproses. Semua itu, ujungnya untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Terutama, dibidang pendidikan dan penelitian.

dr Bambang menjelaskan selama ini, RSUD Arjawinangun sudah menerima mahasiswa dari Fakultas Kedokteran. Bahkan ada 25 lembaga pendidikan tinggi yang sudah bekerjasama dengan RSUD Arjawinangun, salah satu diantaranya Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI).

"Beranjak dari itulah, kami berkeinginan untuk merubah. Kenapa tidak merubah ke rumah sakit pendidikan saja. Akhirnya teman-teman meresponnya dan membuat tim. Dan hari ini, langsung di," katanya.

" Akreditasi dulu 2023 kan sudah paripurna, nah sekarang akreditasi pendidikannya. Nanti ditetapkannya oleh Kemenkes," lanjutnya.

Sejalan dengan itu, beberapa target RSUD Arjawinangun pun terus digantungkan. Pembenahan dari berbagai sektor terus dilakukan. Semua prosesnya sudah dilaporkan ke Sekretaris Daerah (Sekda) sebagai ketua pengawas.

"Perbaikan SDM, sistem pelayanan, remunerasi ita ubah untuk bisa membangkitkan teman-teman fungsional. Tujuan akhirnya untuk meningkatkan kinerja," pungkasnya. (zen)

Sumber: