KIM Terancam Pecah, Teguh-Abe Santer Bakal Dikawinkan di Pilkada Kabupaten Cirebon

KIM Terancam Pecah, Teguh-Abe Santer Bakal Dikawinkan di Pilkada Kabupaten Cirebon

DIPASANGKAN. Muncul wacana Teguh-Abe dipasangkan di Pilkada Kab. Cirebon. FOTO : DOC/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Skema Pilkada Kabupaten Cirebon mulai terlihat. Bakal diisi lebih dari dua pasang. Yang sudah pasti, pasangan Beriman. Kepanjangan dari Bersama Drs H Imron MAg-Agus Kurniawan Budiman.

Masih anget, baru kemarin rekomendasi DPP PDIP diberikan. Disaksikan kader dan jajaran struktural partai banteng dalam forum resmi, Rapat Kerja Cabang (Rakercabsus) DPC PDIP.

Ada wacana, KIM mengusung pasangan Wali. Akronim dari Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi atau Ayu dengan Dr Solichin SH MKn. Jisol--sapaan untuk H Solichin merupakan orang dekatnya Ayu. Dia dikenal sebagai notaris top di Kabupaten Cirebon, kerap bermitra dengan pejabat.

Selain sebagai notaris juga dikenal sebagai pengusaha. Jisol pun cukup aktif diorganisasi keagamaan terbesar di negeri ini. Masuk jajaran struktural, bahkan pernah menjabat sebagai Plh PCNU Kabupaten Cirebon. Ia pun digadang-gadang mendapat dukungan kalangan profesional dan mendapat simpatik elit KIM.

Sayangnya, kemunculan Solichin tidak mendapat restu dari sesama partai KIM. Tepatnya PKB. Partai besutan Muhaimin Iskandar itu, belum memberikan keputusan terkait munculnya Jisol dalam bursa Pilkada.

Pun demikian dengan Golkar. Kader Beringin kelihatannya masih setengah hati. Karena jauh sebelum itu, Golkar memiliki figur sentral yang tidak tergantikan. Pun dengan PKB, yang memiliki banyak figur dan memiliki suara signifikan dalam Pemilu kemarin.

"Itu membuka peluang Golkar dengan PKB balik kanan dari KIM, dan membuat poros sendiri," kata sumber internal yang enggan dikorankan namanya.

Isunya PKB dan Golkar mulai meracik formulasi terbaik. Isunya, Teguh Rusiana Merdeka dan Muhamad Abdullah Syukri atau Gus Abe bakal dikawinkan menjadi pasangan Calon Kepala Daerah (Cakada). Ya, Abe sempat ramai dibicarakan, mundur dari bursa pencalonan. Tapi nyatanya, belum ada statmen resmi dari yang bersangkutan.

"Nah sekarang ramai lagi dia. Kan urusannya udah kelar tuh," katanya.

Prediksinya ketika Teguh dan Gus Abe disatukan, peluang meraih kemenangan cukup terbuka. Tinggal keseriusan dari internal partai masing-masing, seperti apa nanti menggerakkan mesinnya.

Terpisah, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Cirebon, Subhan menegaskan pasangan Wahyu Tjiptaningsih-Solichin (Wali) belum resmi dideklarasikan. Namun, sepertinya sudah final tidak ada perubahan.

"Pasangan Ayu-Solichin atau disingkat Wali, sebentar lagi akan deklarasi. Hari ini saya sedang di Jakarta mendampingi pasangan Wali untuk mengambil rekom calon bupati dan wakil bupati cirebon," katanya.

Subhan mengaku, pasangan Wali sudah dikomunikasikan dengan semua parpol koalisi. Namun, untuk PKB komunikasinya sedikit tersendat karena berbarengan dengan acara mukhtamar PKB di Bali. Jadi, sampai saat ini belum ada kepastian apakah pasangan Wali disepakati juga oleh PKB.

"Kalau dengan PKB belum ada komunikasi. Tapi mudah mudahan sepakat dan tetap di koalisi KIM. Kalau untuk PKS kami sudah deal sama-sama mengusung pasangan Wali," katanya.

Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Cirebon, Anton Maulana mengaku, Golkar sepakat koalisi KIM mengusung pasangan Wali. Saat ini pihaknya sedang memproses rekom yang akan dikeluarkan DPP Golkar untuk pasangan Wali. Namun untuk PKB, Anton mengaku belum ada komunikasi lagi berkaitan kesepakatan pasangan Wali.

"Golkar sudah oke mengusung pasangan Wali. Tinggal PKB saja karena sedang sibuk Mukhtamar. Dengan kondisi seperti ini, maka Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka mundur dari bursa Pilkada," katanya.

Melihat kondisi tersebut, ada kemungkinan PKB akan keluar dari koalisi KIM. Beberapa sumber di internal PKB saat ini menyebutkan, sepertinya PKB belum bisa diselesaikan oleh pasangan Wali. Pasangan ini lebih memilih mengondisikan PKS, karena punya basis masa yang pasti.

Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi baik dari ketua Desk Pilkada maupun dari Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon. Hanya ada komentar singkat via pesan WhatsApp dari Sekjen PKB Kabupaten Cirebon, Waswin Janata.

"Waduh saya tidak tahu sudah ada pasangan Wali," pungkasnya.

Disatu sisi, Pilkada Kabupaten Cirebon tahun ini ada yang membaca bakal menjadi pertarungan sengit bagi PDIP. Sebagai partai penguasa yang tak tergantikan sejak era reformasi. Tentu, kuasanya tak ingin dipenggal begitu saja.

Terlebih Pemilu kemarin memposisikan PDIP sebagai partai pemenang. Sebanyak 13 kursi menjadi milik PDIP. Tentunya, Pilkada ini pun menjadi pertaruhan.

Diluar itu, figur-figur yang muncul masih ber DNA PDIP. Sebut saja yang sudah pasti, pasangan Imron-Agus Kurniawan. Keduanya lahir dari rahim PDIP. Imron ketua DPC PDIP. Jigus--sapaan untuk Agus Kurniawan, meski diusung NasDem, tetap ber DNA PDIP. Dulu, sempat menduduki parlemen dari PDIP.

Kemudian, Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi atau Ayu, pun sempat ber KTA dan masuk kepengurusan DPC PDIP. Hanya saja, di Pilkada kali ini, Ayu memilih keluar gerbong. Gabung dengan Gerindra dan berpeluang mendapat dukungan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). (zen)

Sumber: