Mahasiswa KKN Gelar Workshop Pemberdayaan Lingkungan dan Inovasi UMKM
Mahasiswa KKN menggelar Workshop Pemberdayaan Lingkungan dan Inovasi UMKM. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon menggelar workshop bertema pemberdayaan lingkungan di Desa Lemahabang bekerja sama dengan Pemerintah Desa dan kader PKK setempat.
Kegiatan ini berfokus pada pelestarian lingkungan hidup, inovasi lapangan pekerjaan, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat.
Selain melibatkan pemerintah desa, mahasiswa juga melibatkan aktivis lingkungan, Sri Vivin Haryanti. Sri diundang untuk memperkenalkan cara memanfaatkan limbah organik menjadi cairan serbaguna, dikenal sebagai ekoenzim.
"Sisa sayur dan kulit buah yang tidak terpakai dapat difermentasi menggunakan cairan molase, dan ini sangat ramah lingkungan," ujar Sri di sela-sela penyampaian materinya.
Tidak hanya penjelasan teori, peserta juga dilibatkan langsung dalam pembuatan ekoenzim sebagai salah satu solusi pengelolaan limbah.
Ketua Kelompok KKN 06, Yafi Hamadi Aziz, menjelaskan selain pembahasan terkait pengolahan limbah organik, kader PKK juga diberikan edukasi tentang hukum lingkungan. Sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2009 serta Perda Kabupaten Cirebon No. 05 Tahun 2022 tentang pengelolaan sampah.
"Penting bagi kader PKK untuk memahami aturan hukum terkait pengelolaan lingkungan agar bisa berperan aktif dalam menjaga kebersihan desa," ungkapnya.
Usai sesi pemberdayaan lingkungan, mahasiswa KKN juga memberikan pelatihan terkait kewirausahaan dan digitalisasi. Kata dia, digitalisasi adalah kunci keberhasilan UMKM di era modern, yang memungkinkan produk lokal menjangkau pasar yang lebih luas.
"Dengan perkembangan teknologi, kader PKK diharapkan mampu memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing UMKM," tambah Yafi.
Salah satu inovasi produk yang diperkenalkan dalam workshop ini adalah "Coktemp Six Journey," coklat tempe yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN sebagai produk khas Desa Lemahabang.
"Nama produk ini diambil dari cerita perjalanan kelompok KKN 06. Kami berharap produk ini dapat menjadi peluang baru bagi UMKM di sini," jelasnya. Mahasiswa juga mendemonstrasikan cara pembuatan coklat tempe serta menjelaskan manfaat dari perpaduan unik antara coklat dan tempe ini.
Acara ditutup dengan serah terima produk ekoenzim dan coklat tempe kepada kader PKK sebagai langkah awal untuk dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat desa.
"Kegiatan ini diharapkan dapat membantu pelestarian lingkungan, menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat Lemahabang," pungkasnya. (zen)
Sumber: