Desak Calon Pemimpin Daerah lewat Diskusi Publik

Desak Calon Pemimpin Daerah lewat Diskusi Publik

Desak Calon Pemimpin Daerah lewat Diskusi Publik-Indah Tri Sutono/RAKYATCIREBON.DISWAY-Indah Tri Sutono/RAKYATCIREBON.DISWAY

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Sabtu (07/09) malam, Bersama Indonesia, At-Taqwa Center dan Obrolan Teras Oemah menggagas sebuah forum diskusi publik bersama pada bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Cirebon.

Diskusi publik ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat, terkait dengan gagasan setiap Bapaslon.

"Alasan untuk diadakannya acara ini adalah untuk mengetahui siapa yang akan dipilih dan apa gagasannya karena jika kita tidak tau calon dan gagasannya lantas bagaimana kita memilihnya," demikian disampaikan Omar, ketua pelaksana.

Namun sayangnya, pada diskusi publik bertemakan "Mendesak Calon Pemimpin Daerah Untuk Membangun Cirebon yang Berkemajuan, Berkeadaban, dan Berkeadilan Lintas Generasi" itu, audiens hanya bisa mendengarkan visi misi dan gagasan dari dua Bapaslon saja, yakni Bapaslon Eti-Suhendrik, dan Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati.

Selain Bapaslon, hadir juga Edi suripno, Ketua At-Taqwa Center, Dr H Ahmad Yani MAg, serta wakil DPRD kota Cirebon, Hari Saputra Gani.

Saat acara berlangsung, kedua Bapaslon menjanjikan sesuatu ketika menjawab pertanyaan.

Seperti proyeksi kedepannya ketika menjadi pemimpin di Kota Cirebon, pengadaan public space, internet gratis, bahkan tanpa tiket parkir dianggap gratis.

Pengadaan public space menjadi pokok pembahasan Bapaslon dengan jargon Beres, yang mana Suhendrik sebagai wakilnya Eti Herawati menjelaskan bahwa akan mengubah Kota Cirebon menjadi lebih efesien seperti yang dilakukan beberapa negara bagian di benua Amerika.

"Kita akan mengubah Kota Cirebon lebih living lovely City, yang mana lebih memudahkan kita untuk mengakses satu tempat ke satu tempat yang lainnya. Contoh seperti dari ujung argasunya ke Kesenden itu hanya memerlukan waktu 30 menit saja," ungkap Suhendrik.

"Itu kita bisa seperti beberapa negara bagian di Amerika. Salah satunya dari San Fransisco ke Newyork hanya perlu memakan waktu 3 jam jika naik pesawat," tambah Suhendrik.

Selain membuat Kota Cirebon yang makin efesien, pengadaan public space dan Cirebon lapor menjadi contoh proyeksi untuk 5 tahun kedepan.

"Inshaallah jika pasangan beres diberi mandat untuk menjadi walikota dan wakil walikota Cirebon,  proyeksi untuk 5 tahun depan bakal ada Cirebon Lapor dan Public Space, yang mana tujuannya agar mempermudah melakukan pelaporan dan mendorong anak muda berkarya," imbuh Suhendrik.

Sementara itu, proyeksi 5 tahun ke depan yang diwacanakan oleh Bapaslon dengan jargon Remaja, yakni Dani-Fitria, ialah ingin membawa Kota Cirebon menjadi Kota yang maju, berkelanjutan, dan mempunyai daya saing dengan daerah yang lainnya.

"Jika kami (Pasangan Dani-Fitria. Red) diberikan mandat untuk menjadi Walikota dan Wakil Walikota Cirebon periode 2024-2029, kami ingin membawa Cirebon menjadi terang. Sehingga tidak akan ada kejadian yang tidak diinginkan lagi untuk ke depannya karena hal itu dapat membahayakan masyarakat," demikian dipaparkan Fitria Pamungkaswati.

Sumber: