Teka Teki Ketua DPRD Sementara, Lukman dan Aan Kompak Sebut Nama Rudiana
KOMPAK. Politisi PDIP, Lukman Hakim dan Aan Setiawan menyebutkan Ketua DPRD sementara akan jatuh ke Rudiana. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Teka teki kandidat Ketua DPRD sementara, mengerucut ke satu nama. Yakni Rudiana SE MAP yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD periode 2019-2024.
Padahal, sebelumnya beberapa nama sempat mencuat. Termasuk anggota DPRD terpilih hasil Pemilu 2024 kemarin. Salah satunya Lukman Hakim.
Meskipun terbilang baru, Kang Lukman--sapaan untuknya sudah disebut-sebut memiliki peluang menduduki posisi Ketua DPRD Sementara. Namanya disebutkan elit PDIP Jawa Barat dihadapan kader dan elit PDIP di Kabupaten Cirebon.
Saat dikonfirmasi, Lukman Hakim mengaku tidak terlena dengan posisi strategis yang ditawarkan kepadanya. Politisi asal Dapil V Kabupaten Cirebon itu, mengaku lebih mawas diri. Karena masih terbilang baru terpilih di DPRD. Belum memiliki pengalaman memimpin legislatif.
"Masih ada senior yang berpengalaman. Menduduki kursi parlemen. Bahkan ada Pak Rudiana yang sudah menempati posisi Wakil Ketua DPRD periode 2019-2024," kata Lukman, kepada Rakyat Cirebon, Kamis 12 September 2024.
Artinya, dibandingkan dengan dirinya, Rudiana jauh lebih tepat untuk diposisikan sebagai kandidat Ketua DPRD periode 2024-2029. Tentu, diawali dengan pengisian posisi Ketua DPRD sementara pada saat pelantikan nanti.
Kendati demikian, selaku kader risiko apapun harus siap ditanggung. Manakala partainya menghendaki untuk menduduki posisi strategis tersebut, tentu tidak ada alasan untuk menolaknya.
"Berbicara status, sebagai kader partai, kalau memang sudah ditugaskan, meskipun kita terbilang baru, ya harus siap ditempatkan dimana saja. Artinya bukan lagi bicara siap dan tidak siap," tegasnya.
Lukman mengaku tidak sampai ngoyo, harus meraih posisi tersebut. Sepenuhnya, menyerahkan semua proses ke PDIP.
"Ngga ya, ngga sampai ngoyo harus disitu. Ngalir saja. Kita kan partai besar, tentu segala sesuatunya harus ditempuh sesuai dengan mekanisme. Dan saya meyakini PDIP pasti akan menugaskan orang yang tepat," tukasnya.
Terpisah, Aan Setiawan SSi menegaskan posisi Calon Ketua DPRD sementara, sudah clier. Partai memandatkan ke Rudiana. "Kita juga sudah sepakat. Karena Rudiana sudah pernah memimpin," kata Aan.
Adapun untuk Ketua DPRD definitif, sejauh ini rekomendasinya belum keluar. Prosesnya sudah ditempuh. Dimungkinkan, diakhir bulan nanti, rekomendasi Calon Ketua DPRD definitif keluar.
"Sekarang baru keluar untuk pimpinan sementara saja. Tugasnya ketua sementara itu memimpin pembuatan Tata Tertib DPRD (tatib)," katanya.
Adapun terkait isu yang beredar bahwa sejumlah elit PDIP di Jawa Barat memiliki kandidat masing-masing, Aan mengaku tidak mengetahuinya.
"Namanya juga isu liar. Ngga apa-apa. Mereka juga memiliki hak. Tapi saya pribadi, tidak mengetahui isu tersebut. Yang pasti, untuk figur Ketua DPRD sementara sudah terjawab, Rudiana. Kalau definitif belum tau," katanya.
Berita sebelumnya, menjelang pelantikan anggota DPRD Kabupaten Cirebon, tensi di Fraksi PDIP mulai menghangat. Itu berkaitan dengan siapa yang nanti akan menduduki posisi ketua DPRD sementara.
Spekulasi pun sempat berkembang. Pengisinya harus dari KSB DPC PDIP, Petahana, hingga pemilik suara terbanyak saat Pileg kemarin. Pertanyaannya, kenapa posisi ketua DPRD sementara, seolah menjadi posisi yang di perebutkan? Penyebabnya karena ada kebiasaan kalau sudah menduduki posisi ketua sementara, akan didefinitifkan.
Jadi, wajar kalau tensi politik diinternal fraksi PDIP itu sudah mulai menghangat menjelang akhir masa jabatan anggota DPRD periode 2019-2024.
Pasalnya ada tiga petahana yang kembali terpilih. Ketiganya itu, Aan Setiyawan SSi, Rudiana SE MAP, dan Hj Rohayati AMd. Sementara, dari ketiga nama yang disebut berpeluang menduduki kursi pimpinan itu, hanya Hj Rohayati.
Politisi Dapil I itu, disebut langsung namanya dalam kesempatan pertemuan khusus oleh elit DPD Jawa Barat untuk menjadi Ketua DPRD sementara.
"Yang disebut-sebut namanya itu Hj Rohayati. Itu disebut langsung dalam beberapa kali pertemuan," kata salah satu kader PDIP yang enggan disebutkan namanya.
Alasannya, Rohayati dinilai sebagai penetralisir tensi politik diinternal Fraksi PDIP menjelang Pilkada yang akan digelar 27 November mendatang.
Sebetulnya kata dia, ada tiga nama yang disebut-sebut elit DPD. Satu petahana, dua nama lainnya, adalah pendatang baru. Kedua nama itu, Lukman Hakim dan M Abdul Kodir. (zen)
Sumber: