Disdik Evaluasi Infrastruktur Sekolah, Soal Ambruknya Atap SMPN 1 Talun Tunggu Keputusan APH
Kadisdik Kabupaten Cirebon, Ronianto mengaku telah melakukan rapat koordinasi mengevaluasi pembangunan sekolah imbas runtuhnya atap SMPN 1 Talun. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon masih menunggu proses dan keputusan dari Aparat Penegak Hukum (APH) terkait ambruknya atap gedung SMPN 1 Talun sebelum mengambil langkah perbaikan lebih lanjut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto SPd MM, menyatakan perkembangan penanganan terhadap korban sudah tuntas. “Para korban sudah diperbolehkan pulang dua hari lalu. Soal perbaikan, kami masih menunggu proses dari Polresta Cirebon dan berkonsultasi dengan APH,” ujar Ronianto, Selasa (17/12).
Terkait langkah perbaikan, pihaknya menegaskan akan bergerak cepat setelah ada keputusan resmi. “Insya Allah secepatnya kami lakukan perbaikan, tetapi kami menunggu keputusan dari APH dulu,” tambahnya.
BACA JUGA:CCTV Gedung DPRD Kabupaten Cirebon Aktif, Kasus Mahmud Jawa Masih Diselidiki Kepolisian
Disdik juga telah menggelar rapat koordinasi bersama pengawas sekolah, kepala sekolah, dan koordinator wilayah (korwil) untuk mengevaluasi seluruh bangunan sekolah di Kabupaten Cirebon. Fokus utama evaluasi adalah bangunan sekolah yang menggunakan material genteng tanah dengan rangka baja ringan sederhana.
“Saya instruksikan semua sekolah yang masih menggunakan material genteng tanah dengan rangka sederhana agar segera dicek kondisinya. Kami akan melakukan langkah-langkah selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi,” jelas Ronianto.
Untuk memastikan keamanan infrastruktur sekolah, Disdik berencana menurunkan tim ahli guna menilai kelayakan bangunan. “Kita akan turunkan tim ahli untuk menilai apakah bangunan masih layak digunakan atau perlu diganti. Jika tidak memungkinkan, akan kita anggarkan untuk perbaikan total,” tegasnya.
BACA JUGA:Komisi IV Desak Evaluasi Konstruksi Baja Ringan Imbas Runtuhnya Atap SMPN 1 Talun
Ronianto menambahkan, prioritas evaluasi difokuskan pada bangunan sekolah yang berusia lima tahun ke belakang. “Kita akan lihat kondisinya terutama yang masih menggunakan genteng tanah dengan rangka sederhana,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Muhyidin, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap konstruksi bangunan sekolah yang menggunakan rangka baja ringan. Menurutnya, pengawasan harus ditingkatkan untuk memastikan keamanan struktur bangunan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Penggunaan material baja ringan harus diawasi lebih ketat. Pengawasan konstruksi sangat penting untuk memastikan bangunan sekolah aman bagi siswa dan guru,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
BACA JUGA:Karya Pengrajin Cirebon Tembus Mancanegara, Raup Keuntungan Hingga Jutaan per Bulan
Muhyidin juga menyampaikan rasa prihatinnya terhadap insiden ini, terlebih kejadian serupa pernah terjadi di sekolah lain sebelumnya. Ia berharap Dinas terkait segera mengambil langkah preventif agar tidak ada lagi atap bangunan sekolah yang ambruk.
“Evaluasi menyeluruh harus segera dilakukan, termasuk peninjauan ulang terhadap bangunan sekolah yang sudah berusia lama,” pungkasnya. (zen)
Sumber: