Pemkot Tak Khawatir Terjadi Kelangkaan Stok dan Kenaikan Harga untuk Menu Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon

Pemkot Tak Khawatir Terjadi Kelangkaan Stok dan Kenaikan Harga untuk Menu Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon

MONITORING. Pj Walikota, paslon terpilih serta jajaran Forkopimda memonitor pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari pertama, Kemarin.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID

CIREBON, RAKCER.ID - Pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) di Kota Cirebon edisi perdana berjalan lancar di hari pertama, Senin (13/1). Namun begitu, muncul kekhawatiran di masa depan.

Kekhawatiran muncul lantaran mayoritas bahan pangan yang digunakan untuk Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon relatif sama, yakni ayam, sayuran, hingga tahu tempe. Meski tidak menutup kemungkinan menggunakan bahan lain. 

Pj Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengatakan, perlu adanya koordinasi lintas daerah terkait antisipasi kelangkaan stok dan harga bahan pangan. 

Terlebih mayoritas bahan pangan yang beredar di Kota Cirebon berasal dari daerah sekitar. Semisal ayam dari Kabupaten Cirebon dan Kuningan, sayuran dari Kuningan dan Majalengka, dan bahan lainnya.

"Jika semua daerah menggunakan bahan yang sama pasti harga naik. Maka kita pikirkan supaya ada koordinasi dengan berbagai pihak," jelasnya. 

Menurut Agus, untuk mengantisipasi kelangkaan stok bahan pangan, Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon dilakukan pergantian menu setiap hari.

Hal ini juga bertujuan asupan nutrisi yang masuk dapat beragam, bergizi, seimbang dan aman. 

"Menunya bergantian kerja sama dengan yayasan yang ditunjuk. Agar menu yang disuguhkan berbeda-beda," ujarnya. 

Selain itu, Agus mulai merancang pembentukan kelompok masyarakat yang memproduksi sayur hidroponik. Nantinya produk dari sayur ini bisa juga dijadikan bahan Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon. 

"Nanti juga ada sentra di masyarakat yang bisa membuat kaya hidorpinik ini bagian dari perdana dari perjalannya," ucapnya. 

Untuk biaya produksi Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon dikatakan Agus mencapai Rp15 ribu per porsi dengan asumsi Rp10 ribu untuk makanan dan Rp5 ribu untuk biaya operasional. 

Saat ini, produksi dan distribusi MBG masih berlangsung di dua lokasi dapur, yaitu SPPG Unit Dapur Jalan Karangjalak, Sunyaragi, dan SPPG Yayasan Miftahul Ulum, Karyamulya.

"Kalau kami lihat semuanya sudah siap sesuai sasaran yang kami peruntukan untuk Karangjalak itu ada 3.000 minus bumil, balita dan ibu menyusui. Tapi yang di Sekarkemuning selain anak-anak sekolah 3.000 tapi juga plus bumil, balita dan busui kurang lebih 3.200," jelasnya.

Sehingga total penerima Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon edisi perdana mencapai 6200 yang dilakukan secara bersamaan.

Sumber: