Harga Kelapa Melonjak, Dipasaran Terjadi Kelangkaan

Harga Kelapa Melonjak, Dipasaran Terjadi Kelangkaan

LANGKA. Kelapa untuk santan mengalami kenaikan harga akibat terjadi kelangkaan di pasaran. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Kebutuhan kelapa santan di Kabupaten Cirebon terus meningkat. Lebih-lebih menjelang Idul Fitri. Sayangnya, pasokan kelapanya minim. Untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal saja terbatas. Alhasil, terjadi kelangkaan di pasaran.

Itu sudah berlangsung sejak empat bulan terakhir. Tak hanya itu, kelapa yang didatangkan pun seringkali tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Kelapanya terlalu muda, kurang ideal untuk dibuatkan santan berkualitas.

Hal itu kerap menimbulkan keluhan. Para pembeli menginginkan kelapa lebih tua lebih optimal untuk membuat santan. “Kelapa yang masih muda ini kurang bagus untuk santan, sebaiknya yang tua. Kenapa bisa terjadi demikian, penyebabnya ya ditingkat petani pun rebutan,” kata Sudirman, salah seorang pembeli di Pasar Sumber.

BACA JUGA:2025, Pembebasan Lahan Jalan Lingkar Selatan Cirebon Gagal Dilaksanakan

Pasokan kelapa yang terbatas itu akhirnya menimbulkan lonjakan harga cukup signifikan. Kios Shenza Kelapa, menjual kelapa paling murah per butirnya Rp 10.000. Yakni kelapa yang biasanya, dijual dengan harga Rp7.000 per butir. Sementara untuk kelapa kualitas super, dijual Rp13.000 per butir.

"Kami terpaksa menaikkan harga karena kelapanya sedang sulit didapat," kata penjual di Shenza Kelapa, Imam.

Ia menjelaskan pasokan kelapa di kiosnya, dikirimkan dari Pangandaran. Selebihnya, dikirimkan dari wilayah sekitar. Seperti Kuningan. Hanya saja, pasokannya sedikit. Namun sejak empat bulan terakhir, pasokan kelapa dari Pangandaran berkurang.

Momentum mendekati lebaran, terjadi lonjakan permintaan kelapa dari masyarakat. Sayangnya, disaat permintaan meningkat, pasokan kelapanya malah berkurang. Ongkos kirim dari Pangandaran nya pun kata dia mengalami kenaikan. "Itulah alasan kita naikan harga jual kelapa, ongkos kirim dari Pangandaran nya naik," ujarnya.

BACA JUGA:Jelang Lebaran, Pasar Sentra Batik Trusmi Sepi Pembeli

Kondisi ini menjadi tantangan bagi para pedagang yang menjual kelapa untuk kebutuhan santan. Pasokan kelapa yang terbatas dan kualitas yang kurang memadai di tengah meningkatnya permintaan membuat situasi semakin sulit. Demi memenuhi kebutuhan, belakangan, kelapa juga di dapatkan dari luar Jawa.

"Kalau dari luar Jawa, kelapanya masih utuh. Belum diolah. Jadi ada biaya tambahan," katanya.

Pihaknya berharap ada solusi untuk memastikan pasokan kelapa yang cukup dan berkualitas, sehingga harga dapat kembali stabil dan kebutuhan santan dapat terpenuhi dengan baik. (zen)

Sumber: