Bawaslu Kabupaten Cirebon Gandeng Media Evaluasi Pemilu 2024

KOLABORASI. Bawaslu Kab. Cirebon menggandeng Media Evaluasi Pemilu dan Pilkada 2024. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Bukan hanya mengawasi jalannya Pemilu, Bawaslu Kabupaten Cirebon juga serius membangun ekosistem demokrasi yang terbuka. Salah satunya dengan merangkul media sebagai mitra strategis.
Hal itu tampak dalam kegiatan bertajuk Evaluasi Pengawasan Pemilihan Tahun 2024 Bersama Media yang digelar di kawasan Talun, Selasa (15/4). Bawaslu mengajak insan pers untuk duduk bersama, mengevaluasi peran, dan membangun sinergi ke depan.
BACA JUGA:Aksi Wong Cirtim Menggugat Jilid II Digelar Sabtu Depan, Tuntut Percepatan Perbaikan Jalan
Ketua Bawaslu Kabupaten Cirebon, Sadarudin Parapat, menyebut kolaborasi dengan media menjadi salah satu kunci keberhasilan pengawasan Pemilu dan Pilkada 2024. Berkat keterbukaan informasi dan kerja pengawasan yang dinilai solid, Bawaslu Cirebon menorehkan dua prestasi membanggakan di tingkat Jawa Barat.
“Kami jadi satu-satunya Bawaslu di Jabar yang diajukan sebagai Bawaslu terinformatif ke Bawaslu RI, dan juga meraih predikat terbaik saat Pilkada. Semua ini tak lepas dari peran media yang terus mengawal,” ujarnya.
BACA JUGA:Petani Perbatasan Cirebon-Indramayu Minta Jalan dan Irigasi Dibenahi
Meski tidak ada tahapan pemilu yang sedang berjalan, Bawaslu tetap membuka pintu dialog. “Kami tetap siap berkolaborasi, karena demokrasi itu proses panjang. Media adalah bagian penting dari proses itu,” tambah Sadarudin.
Dua narasumber dihadirkan untuk memperkaya diskusi. Pertama, Ketua Komisi Informasi Daerah (KID) Cirebon, Muhamad Idrus MAg, dan dosen sekaligus pengamat media dari UIN Syiber Syekh Nurjati Cirebon, Bintang Irianto.
BACA JUGA:Lelang Dini Masih Sekadar Wacana, Komisi III Desak SKPD Bergerak Cepat
Menurut Gus Idrus--sapaan akrab Ketua KID, komitmen Bawaslu terhadap keterbukaan informasi patut diapresiasi. “Hampir tidak ada sengketa informasi dari Bawaslu selama pemilu kemarin. Itu menunjukkan transparansi sudah jadi budaya kerja,” katanya.
Sementara Bintang Irianto menekankan peran media bukan hanya sebagai penyampai informasi, tapi juga pengawal demokrasi. “Media itu penjaga pintu demokrasi. Saat ia berimbang dan kritis, maka proses politik pun menjadi sehat,” ungkapnya.
BACA JUGA:Koordinasi Lemah, Jalan Rusak di Cirebon Tak Kunjung Tertangani
Pertemuan ini bukan sekadar seremoni. Tetapi refleksi, sekaligus pijakan untuk membangun pengawasan pemilu yang lebih terbuka, partisipatif, dan berkelanjutan. (zen)
Sumber: