Ponpes KHAS Ciwedus Gelar Haul KH Ahmad Shobari, Lestarikan Tradisi dan Amalkan Ilmu Guru

KHIDMAT. Ratusan jamaah menghadiri Hail ke-10 KH Ahmad Shivari, di Ponpes KHAS Ciwedus Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar, Kuningan, Rabu 16 April 2025 malam. --
“Menghadiri haul adalah tradisi lama yang perlu dilestarikan. Direktorat pesantren akan mendorong tradisi lama yang masih baik, dan mengambil tradisi baru yang juga baik,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kuningan, H Toni Kusmanto AP MSi. Pemkab menurutnya memberikan penghargaan kepada pengelola Ponpes KHAS atas haul ke-10 Mama Sobari.
Haul menurutnya bukan sekadar perayaan, tapi peringatan dan harapan agar ilmu para guru tetap diamalkan dalam kehidupan Masyarakat.
“Semoga ilmu para guru bisa bermanfaat buat kita. Para ulama dan guru telah berjuang melebihi apa yang kita lakukan saat ini, dan itu harus kita lanjutkan,” terangnya.
BACA JUGA:Outsourcing Bukan Solusi, Tangani Persoalan Tenaga Kerja
Toni menyampaikan pesan Bupati Kuningan agar yang lebih dikedepankan adalah uswatun hasanah yang dicontohkan para guru agar tetap dilaksanakan dan kemudian diwariskan kepada anak cucu.
“Mama Shobari adalah manusia pilihan dan beliau adalah guru dari para guru di Jawa Barat. Warga Kuningan harus bangga dan harus bisa melanjutkan perjuangan Mama Shobari. Pertemuan ini juga harus bermakna, diantaranya ukhuwah watoniyah, ukhuwah basariyah dan ukhuway Islamiyah,” pungkas Toni.
Seperti dibacakan dalam riwayat, di akhir tahun 1800-an KH Ahmad Shobari dikisahkan menjadi santri KH Kholil Bangkalan, dan ditugaskan mengurus kambing (wedhus, dalam bahasa Jawa) selama puluhan tahun.
KH Ahmad Shobari disebut memiliki karomah saat hendak pulang ke Kuningan karena selama puluhan tahun tidak mengaji dan hanya memelihara kambing. Namun saat pulang KH Ahmad Shobari dibekali kitab fikih oleh KH Kholil Bangkalan.
BACA JUGA:7 Destinasi Liburan Keluarga di Kuningan untuk Tahun Baru
Karena selama menjadi santri di Madura hanya menggembalakan kambing, maka wilayah dimana dirinya memimpin pesantren disebut daerah Ciwedus, yang saat ini berada di wilayah Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan. *
Sumber: