Kembangkan Kapasitas SDM, Kadin dan UMC Buka Peluang Kerja Sama

Kembangkan Kapasitas SDM, Kadin dan UMC Buka Peluang Kerja Sama

KOLABORASI. Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cirebon bertandang ke Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Jalan Watubelah, Jumat (2/5). Kunjungan tersebut merupakan bentuk penjajakan kerja sama kedua pihak. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cirebon bertandang ke Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Jalan Watubelah, Jumat (2/5). Kunjungan tersebut merupakan bentuk penjajakan kerja sama kedua pihak. 

Ketua Kadin Kota Cirebon, Ismayasari MM mengatakan, Kadin Kota Cirebon membuka peluang kerja sama dengan berbagai stake holder. Termasuk perguruan tinggi. "Kami sudah banyak ber-MoU dengan perguruan tinggi di Cirebon," jelas Ismayasari. 

Tujuan dari MoU tersebut ialah untuk membuka peluang kerja sama. Baik di bidang vokasi, pengembangan usaha maupun peningkatakan kapasitas SDM. Terkhusus dengan perguruan tinggi ialah optimalisasi potensi yang dimiliki.

Menurut Ismayasari, Kadin punya program pengembangan kapasitas SDM seperti Kadin Business Incubator maupun Kampus Digital. Program ini bisa dimanfaatkan oleh UMC maupun perguruan tinggi lain yang bekerja sama dengan Kadin.

Wakil Rektor I UMC, Muhammad Nana Trisolvena MT mengatakan, kolaborasi akademisi dan praktisi harus terus digalakan. Sebab, menurutnya, masih terdapat jurang pemisah antara akademisi dan praktisi. 

"Sesuai dengan regulasi, kebijakan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) di mana adanya praktisi yang hadir di dunia kampus juga itu membuat kami dengan Kadin ini berkesempatan untuk membantu kami terkait kondisi kekinian di dunia praktisi. Karena masalah terbesar saat ini adalah adanya jurang pemisah antara akademisi dan praktisi. Seolah-olah ini menjadi bridging," jelas Nana. 

Kolaborasi dengan Kadin punya nilai plus bagi UMC. Sebab, Kadin yang dihuni para pengusaha dan praktisi di bidangnya bisa menambah khazanah keilmuan kampus. Terlebih berkaitan dengan praktik langsung di dunia kerja. 

"Adanya kebijakan MBKM itu buat mahasiswa yang mencari pengalaman magang di luar kampus, ini juga akan memudahkan kami juga dalam mengirimkan anak-anak kami. Betul-betul ada simbiosis mutualisme di sini. Termasuk membuka peluang dosen-dosen yang tidak hanya sebagai akademisi tapi juga berkesempatan untuk membangun girah bisnisnya dengan bersinggungan dengan Kadin," tambah Nana. 

Secara khusus, UMC juga memperkuat slogan Entrepreneur University yang menjadi ciri khas. Oleh sebab itu, pembelajaran yang berkaitan dengan dunia usaha juga ditekankan untuk semua prodi, bukan hanya yang bernaung di Fakultas Bisnis saja. 

"Prodi yang berkaitan dengan bisnis digital ternyata bukan hanya domainnya Fakultas Bisnis saja tapi bisa jadi prodi yang lain ini sebagai bentuk membangun kemandirian si mahasiswa yaitu dengan memberikan namanya soft skill," jelas Nana. 

Dia berharap, dengan berkolaborasi, Kadin dan UMC dapat membawa dampak positif bagi kalangan akademisi dan praktisi. Serta menjadi jembatan yang menghubungkan keduanya tetap bertaut. 

"Kondisi kami sebagai universitas yang mengarah ke Entreprenuer University bergandengan tangan dengan Kadin ini menjadi suatu hal yang strategis ke arah entrepreneur kami ini menjadi lebih kuat. Apalagi Kadin isinya tidak hanya para penguasa tapi juga dunia pendidikan," pungkas Nana. (wan)

Sumber: