Ada Bandara Kertajati, Tourism Malaysia Bidik Wisatawan Cirebon

PEMBUKAAN. Direktur Tourism Malaysia di Jakarta, Hairi Mohd Yakzan memukul gong tanda dibukanya Malaysia Tourism Showcase B2B (MATAS) Roadshow, Senin (6/5). FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON - Cirebon menjadi poros baru industri pariwisata tanah air. Hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati memudahkan pelancong datang dan pergi. Bahkan, Cirebon menjadi market wisata bagi Tourism Malaysia.
Ya, selain jadi magnet kunjungan, Cirebon juga dibidik menjadi pasar destinasi wisata Malaysia. Melalui Malaysia Tourism Showcase B2B (MATAS) Roadshow, Tourism Malaysia kembali menggencarkan upaya promosi pariwisata Malaysia.
Roadshow ini digelar di tiga kota besar di Pulau Jawa, yaitu Cirebon pada 6 Mei, Semarang pada 8 Mei, dan Yogyakarta pada 10 Mei 2025. Program ini diselenggarakan melalui kerja sama strategis antara Tourism Malaysia dan Fursan Global, dengan tujuan untuk memperkuat hubungan bisnis antara pelaku industri pariwisata Malaysia dan Indonesia.
Cirebon menjadi destinasi pertama program roadshow ini. Lebih dari 10 pelaku industri pariwisata dari Malaysia turut ambil bagian dalam roadshow ini, termasuk perwakilan dari hotel, destinasi wisata, dan land operator.
Dalam rangkaian kegiatan ini, para peserta akan mengikuti sesi product presentation dan business-to-business (B2B) untuk memperkenalkan berbagai produk dan layanan wisata Malaysia yang terkini kepada para pelaku industri pariwisata di Indonesia, khususnya di Cirebon dan sekitarnya.
Direktur Tourism Malaysia di Jakarta, Hairi Mohd Yakzan, menyampaikan Indonesia merupakan salah satu pasar utama bagi pariwisata Malaysia. Jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia pada tahun 2024 tercatat sebanyak 4.1 juta orang, meningkat sebesar 19,1% dibandingkan tahun 2023 dan 6,846 dibandingkan tahun 2019.
"Melalui program roadshow ini, kami ingin memperkuat jaringan bisnis dan mendorong lebih banyak kolaborasi antara pelaku industri pariwisata kedua negara," jelas Yakzan.
Dengan rata-rata 600 penerbangan dari Indonesia ke Malaysia dan 108.000 kursi tersedia setiap minggunya, pada tahun 2025 ini, Malaysia menarget sebanyak 4,3 juta kunjungan dari Indonesia ke Malaysia.
"Kami juga ingin menunjukkan bahwa Malaysia terus berinovasi dalam menawarkan produk wisata yang menarik, berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan wisatawan Indonesia, baik untuk liburan keluarga, perjalanan insentif, maupun wisata belanja dan kuliner. Dengan jarak yang masih terjangkau ke Jakarta atau Kertajati sebagai exit point, Cirebon merupakan target market yang berpotensi besar," imbuhnya.
Program ini juga menjadi bagian dari strategi pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi, sekaligus mendukung kampanye 'Visit Malaysia 2026' yang ditargetkan akan menarik lebih banyak kunjungan internasional ke Malaysia, termasuk dari Indonesia. (wan)
Sumber: