Kang Dedi Mulyadi Tersentuh, Atas Perjuangan Seorang Ayah Nafkahi 7 Anak dengan Jualan Serabi

BINCANG HANGAT. Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat berbincang dengan salah satu penerima bantuan listrik gratis yang kebetulan merupakan pedagang kolontong dan serabi. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berkunjung ke Desa Cipinang Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon, Rabu (7/5). Agendanya, memberikan bantuan listrik gratis bagi masyarakat tidak mampu.
Namun, disela kegiatan, ada momen mengharukan, ketika Kang Dedi Mulyadi (KDM)--sapaan Gubernur Jawa Barat, berbincang dengan salah satu pedagang kelontong yang hadir.
BACA JUGA:Warga Cipinang Antusias Sambut Kedatangan Dedi Mulyadi
BACA JUGA:Gubernur Jabar Akan Berkunjung ke Kecamatan Beber, Serahkan Bantuan Listrik Gratis
Pedagang itu, dikenal dengan nama Jaenal Abidin. Sehari-harinya berjualan serabi dan lontong. Pagi jual kelontong, sorenya berjualan serabi. Kisah perjuangannya, disampaikan langsung kepada Kang Dedi.
Semua itu, dilakukan demi menghidupi istri dan anak-anaknya yang masih mengenyam pendidikan. “Yang penting anak sekolah, Pak,” ujarnya mantap.
Penghasilan dari hasil jualannya tidak menentu. Dalam sehari, pendapatannya dikisaran Rp60 sampai Rp70 ribu. Sementara, tanggungan keluarganya banyak. Makanya, dirinya pun rela menjual tanah warisan keluarganya, demi pendidikan anak-anaknya.
“Luar biasa,” ujar Dedi Mulyadi, kagum.
Kang Dedi pun mengapresiasi atas kegigihan dan semangat sang ayah dalam mencari nafkah. Pria yang kini kerap dipanggil 'Bapa Aing' itu langsung mengeluarkan isi sakunya, memberikan modal usaha. “Modal dagang sudah punya, tinggal tambah semangatnya,” katanya.
Pedagang kelontong itu juga menceritakan sebagai salah satu penerima bantuan listrik gratis. Ia menceritakan, tinggal di rumah sederhana dengan tiga kamar yang dihuni bersama istri dan lima anak yang masih tinggal bersamanya.
"Kalau anak, semuanya ada tujuh pak," katanya.
BACA JUGA:Kemenag Kabupaten Cirebon Tegaskan Tak Ada Pembatalan Massal Haji 2025
BACA JUGA:Pemkab Cirebon Siapkan Barak Militer untuk Pelajar Nakal
Mengetahui hal itu, Kang Dedi pun kaget. Langsung mengarahkan agar mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Tidak mesti vasektomi atau MOP (metode oprasi pria) yang gencar digaungkannya. "Silakan ikut program KB," katanya.
Jaenal pun dengan mantap mengaku sudah mengambil keputusan untuk mengikuti program Kang Dedi. Ia sudah mendaftar, menjadi salah satu akseptor vasektomi.
"Dengan kesadaran sendiri, tanpa ada paksaan dari manapun, saya ikhlas, Pak. Saya akan mendukung program bapak. Ini juga demi saya sendiri, agar tidak membebani,” ucapnya, menutup percakapan. (zen)
Sumber: