Dubes Belanda Tawarkan Solusi Atasi Banjir Cirebon

Dubes Belanda Tawarkan Solusi Atasi Banjir Cirebon

PENGOLAHAN AIR. Kedatangan Duta Besar Kerajaan Belanda, Marc Gerittsen ke Cirebon membawa 'angin segar' untuk warga kota wali. Terutama yang rutin terdampak luapan sungai-sungai yang bermuara di pesisir Cirebon. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Kedatangan Duta Besar Kerajaan Belanda, Marc Gerittsen ke Cirebon membawa 'angin segar' untuk warga kota wali. Terutama yang rutin terdampak luapan sungai-sungai yang bermuara di pesisir Cirebon. 
 
Pasalnya, Marc membuka peluang kerja sama dengan otoritas di Cirebon dalam penanggulan banjir sekaligus pemanfataan sumber daya air. Menurut Marc, Belanda punya pengalaman dalam pengelolaan air sungai dan laut. 
 
Secara topografi, Cirebon mirip dengan Belanda. Sama-sama berada di pinggir laut dan dialiri sungai-sungai. Sehingga permasalahan yang dihadapipun sama, yaitu ancaman daya rusak air saat kapasitas sungai memuncak. 
 
"Banyak hal yang bisa dilakukan. Seperti pendidikan, pertukaran budaya, beasiswa, teknologi, cagar budaya, batik. Khususnya ketika kami melihat air, Pak Sultan menunjukan pada saya bahwa Sungai Kriyan mengalir dari Kuningan ke laut di Cirebon," ujar Marc kepada Rakyat Cirebon. 
 
Marc berdiskusi dengan otoritas Keraton Kasepuhan Cirebon mengenai persoalan sungai di Cirebon. Kedutaan Besar Belanda pun siap jika dilibatkan bekerja sama untuk mencari solusi dari persoalan tersebut. 
 
"Bagaimana kami bisa meningkatkan kualitas sungai dan bagaimana kita mencegah banjir menggunakan manajemen banjir. Kami punya pengalaman soal ini dan kami ingin berbagi," kata dia.
 
Marc berharap, ada tindak lanjut dari otoritas Cirebon untuk berdiskusi mengenai wacana tersebut. Sehingga pengelolaan air di Cirebon dapat lebih optimal. "Itulah yang kami diskusikan dan kami akan diskusikan lebih dalam untuk membantu satu sama lain," ujar Marc. 
 
Sementara itu, Otoritas Keraton Kasepuhan, R H Rahardjo Djali Ak MSc CMA CFA mengaku sengaja membawa Marc ke tepi Sungai Kriyan untuk melihat lebih dekat mengenai kondisi sungai di Cirebon. 
 
Menurut Rahardjo, ada peluang kerja sama dengan Kedutaan Besar Belanda dengan Keraton Kasepuhan. Salah satunya pemanfaatan sumber daya air yang melimpah di Cirebon serta sektor baharinya. 
 
"Saya berharap seperti itu. Karena pemerintah Belanda akan membangun pelabuhan kecil di Semarang saya mencoba melalui beliau tadi, nggak usah di Semarang, tapi di sini aja kita bangun, itu opportunity yang bagus sekali," jelas Rahardjo.
 
Rahardjo berencana membangun pengolahan air bersih di tepi Sungai Kriyan. Air itu nantinya digunakan untuk lingkungan keraton serta warga sekitar. 
 
"Kemudian di pinggiran kali Kriyan itu kita akan bangun water treatment (pengolahan air bersih) dan itu akan dipakai nanti untuk keraton dan warga sekitar ini," jelasnya. (wan)
 

Sumber: