Kadin 'Dijatah' 20 Dapur MBG

Kadin 'Dijatah' 20 Dapur MBG

SOSIALISASI. Rapat sosialisasi Pokja MBG Kadin Jabar bersama Kadin Kabupaten Cirebon, Rabu (21/5). FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cirebon terus dikembangkan. Tahun ini, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Cirebon mendapat mandat untuk mengelola 20 dapur MBG, dengan target penyelesaian hingga Juli 2025.

Person in Charge (PIC) Program MBG Kadin Kabupaten Cirebon, Dr Surnita Sandi Winata SE MM, menyampaikan bahwa satu dapur akan melayani hingga 3.500 porsi makanan untuk jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA.

“Setiap dapur akan menjangkau sekolah dalam radius maksimal 2,5 kilometer agar makanan bisa sampai dalam waktu 30 menit,” ujarnya dalam rapat sosialisasi Pokja MBG Kadin Jabar bersama Kadin Kabupaten Cirebon, Rabu (21/5).

Saat ini, baru lima dapur yang aktif, sementara kebutuhan ideal mencapai 128 dapur. Namun, sudah ada minat terhadap 5–10 dapur tambahan yang sedang dalam proses realisasi.

Sandi menambahkan, selain memberikan asupan gizi bagi pelajar, kehadiran dapur MBG juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

“Ini peluang emas, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil. MBG bisa mendorong roda ekonomi lokal,” katanya.

Program ini juga dianggap strategis dalam penanggulangan kemiskinan dan pencegahan stunting. Ia optimistis target pembangunan 20 dapur MBG dapat tercapai sesuai tenggat waktu.

Ketua Kadin Kabupaten Cirebon, Dadang Juanda, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan mendukung penuh realisasi program.

Sementara itu, Sekretaris Pokja MBG Jawa Barat, Teguh, mengungkapkan bahwa Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah dapur MBG aktif terbanyak secara nasional.

“Saat ini sudah ada 246 dapur aktif di berbagai daerah di Jabar,” ujarnya.

Program MBG sendiri merupakan inisiatif dari Prabowo Subianto dan dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN), bekerja sama dengan berbagai pihak seperti TNI, partai politik, relawan, dan Kadin.

Teguh menjelaskan, pihaknya mendapat tantangan langsung dari BGN untuk membentuk minimal 20 dapur di setiap kabupaten yang difasilitasi oleh Kadin.

“Satu dapur rata-rata menyerap 50 tenaga kerja. Jadi selain meningkatkan gizi, program ini juga membuka lapangan kerja baru,” jelasnya.

Adapun anggaran untuk satu porsi makanan bergizi sebesar Rp15.000, yang terdiri dari Rp10.000 untuk makanan utama, Rp3.000 untuk biaya transportasi dan gaji tenaga kerja, serta Rp2.000 untuk sewa dapur. (zen)

Sumber: