Situs Balong Tuk Pangeran Mancur Jaya Minim Perhatian Pemerintah

MINIM PERHATIAN. Situs Balong Tuk Pangeran Mancur Jaya di Desa Kertawinangun Kecamatan Kedawung minim perhatian pemerintah. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON,RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Situs Balong Tuk Pangeran Mancur Jaya di Desa Kertawinangun Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, terlupakan.
Di balik statusnya sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) yang diakui pemerintah provinsi, situs ini justru luput dari perhatian pemangku kebijakan.
Hal itu, disampaikan Juru Kunci, R Suparja ketika di temui Rakyat Cirebon, Senin (30/6). Kata dia, situs ini, telah dirawat selama puluhan tahun. Sayangnya, minim keberpihakan pemerintah daerah. Terutama dalam hal pendanaan dan dukungan pelestarian.
“Kami sudah merawat ini secara turun-temurun, dengan dana pribadi dan gotong-royong warga. Tapi justru pemerintah sering mengutamakan yang baru-baru, yang cuma datang saat acara besar tanpa tahu sejarahnya,” ujarnya.
Setiap tahun, situs ini menjadi pusat kegiatan budaya masyarakat sekitar. Khususnya dalam rangkaian tradisi Muludan. Ritual seperti memandikan dan mengganti kain kafan Kayu Mati Buyut Perbatang tetap dilakukan. Meski tanpa sokongan dana dari pemerintah.
BACA JUGA:Ngaji Sejarah di Masjid Merah Panjunan Jadi Upaya Menanamkan Jati Diri Bangsa kepada Generasi Muda
Katanya, lebih dari 50 sanggar seni lokal kerap ambil bagian dalam perayaan tersebut. Sebagian besar, biaya penyelenggaraan ditanggung warga secara swadaya. Tak jarang, demi kelangsungan acara panitia harus menggadaikan barang pribadinya.
“Bantuan dari pusat katanya ratusan juta, tapi yang kami terima hanya lima atau sepuluh juta. Sisanya ke mana? Kami tidak pernah tahu. Tidak ada transparansi,” tegasnya.
Ironisnya, situs yang sudah masuk dalam kalender budaya tahunan ini justru dua tahun terakhir hanya mendapat dukungan dari pemerintah desa. Tidak ada bantuan langsung dari kabupaten, apalagi provinsi.
Menurutnya, kepedulian elite politik hanya muncul saat musim kampanye. Setelah terpilih, para pejabat tak lagi menunjukkan komitmen terhadap pelestarian budaya lokal.
“Waktu nyalon, mereka datang semua. Tapi setelah menang, kami dilupakan. Kami ini cuma dipakai buat seremonial,” ucapnya.
BACA JUGA:Warga Kecewa Cek Kesehatan Gratis yang Diselenggarakan PSI Kabupaten Cirebon
Ia berharap, Pemkab Cirebon, khususnya Bupati dan anggota DPRD, menunjukkan keberpihakan konkret kepada pelaku budaya di akar rumput.
“Kalau memang niat membantu, jangan lewat lembaga perantara. Langsung ke kami, ke juru kunci, ke pemangku adat. Jangan sampai warisan budaya seperti ini hanya dijadikan simbol tanpa perawatan,” katanya.
Situs Balong Tuk Pangeran Mancur Jaya bukan hanya peninggalan sejarah. Melainkan juga representasi identitas budaya masyarakat Kedawung. Namun tanpa dukungan nyata dari pemerintah, warisan ini terancam semakin terpinggirkan. (zen)
Sumber: