Demo Turunkan Jokowi Ricuh

Demo Turunkan Jokowi Ricuh

RAKYATCIREBON.ID - Tuntutan agar Jokowi turun dari kursi presiden RI menggema di Cirebon, Kamis (7/4). Para mahasiswa menilai, isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), isu presiden tiga periode hingga penundaan pemilu, membuat kemarahan masyarakat.

Dalam aksinya, mahasiswa membawa sejumlah spanduk dan famplet dengan berbagai tulisan. “Diam tertindas atau bangkit melawan.” Kemudian “Turunkan Jokowi” dan “Tolak perpanjangan tiga periode”.

Ratusan massa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Bersama Masyarakat bergerak ke kantor DPRD Kota Cirebon. Mereka mengawalinya dengan melakukan orasi di persimpangan Gunung Sari hingga aksi bakar ban. Dilanjut dengan long march menuju kantor DPRD di Jalan Siliwangi.

Tiba di depan kantor DPRD, mereka kembali berorasi dan bakar ban. Sampai selang berapa lama, mereka mulai merangsek masuk ke halaman kantor DPRD yang gerbangnya tertutup dan dijaga anggota kepolisian. Sontak, aksi saling dorong pun terjadi. Sampai setelah bersitegang dengan petugas, massa berhasil menjebol gerbang kantor DPRD.

Tak hanya sampai di situ, aksi ricuh dan saling dorong pun kembali terjadi saat mahasiswa memaksa masuk ke gedung DPRD untuk menemui ketua DPRD.

Personel Brimob pun dilibatkan untuk bisa meredam massa aksi yang memaksa masuk. Sampai sempat terjadi dialog saat mereka ditemui dua anggota DPRD fraksi PKS, yakni Yusuf dan Cicih Sukaesih.

Tak puas hanya ditemui dua anggota DPRD, mahasiswa pun tetap memaksa untuk bertemu dengan ketua DPRD. Namun setelah dikonfirmasi, ketua DPRD sedang dalam masa pemulihan pasca perawatan. Mereka pun ditemui oleh Wakil Ketua DPRD, M Handarujati Kalamullah.

Dialog dengan Wakil Ketua DPRD berujung kebuntuan. Karena massa mahasiswa tetap meminta berhadapan langsung dengan ketua DPRD.

Hingga menjelang Ashar, massa aksi kecewa dan membubarkan diri. Namun karena tuntutannya bertemu dengan ketua DPRD belum terpenuhi, mereka mengancam untuk kembali datang dengan eskalasi massa yang lebih besar.

Korlap aksi Aliansi Mahasiswa Bersama Masyarakat, Andito Galih Pratisto menyesalkan karena para mahasiswa tidak ditemui oleh ketua DPRD.

\"Tanggal 4 April kami bersurat pemberitahuan ke DPRD. Harusnya beliau aslinya sudah tahu kami mau datang, tapi kenapa hari ini tidak ada,\" tegas Andito.

Pada aksi kemarin, mahasiswa membawa lima tuntutan. Yakni menolak isu penundaan pemilu, menolak isu presiden tiga periode, menolak kenaikan BBM, stabilkan kebutuhan pangan masyarakat dan menolak RUU IKN.

\"Kami meminta DPRD menyatakan mereka menolak lima hal, yang hari ini menjadi tuntutan kami. Kita meminta menstabilkan bahan pangan, segera menstabilkan BBM Pertalite. Tegas, kami menolak kebijakan pemerintah yang melanggar konstitusi,\" ujarnya.

\"Kami menuntut ketua hadir, dan mengamini apa yang menjadi tuntutan kami. Tapi tidak ditemui. Maka kami akan datang dengan eskalasi massa yang lebih besar,\" imbuh Andito.

Sumber: