Pertamina Klaim Pasokan dan Distribusi Solar Aman

Pertamina Klaim Pasokan dan Distribusi Solar Aman

Mengingat kuota retail solar subsidi tahun 2022 yang ditetapkan untuk disalurkan Pertamina hanya sebesar 14,05 juta kilo liter, atau turun lebih dari 5 persen dibandingkan kuota di tahun 2021 sebesar 14,85 juta kilo liter.

Selanjutnya, kata Nicke, perlu dilakukan evaluasi formula harga dasar solar subsidi dan besaran subsidi tetap, serta evaluasi volume kuota solar subsidi tahun 2022, yang sesuai dengan real demand dan berdasarkan pertumbuhan ekonomi serta kondisi konsumsi saat ini.

Selain itu, perlu adanya standarisasi tarif angkutan barang kepada Industri, agar tidak terjadi perang tarif, yang berakibat pengusaha truk membeli solar subsidi.

\"Perlu ketentuan yang lebih tegas agar angkutan industri menggunakan solar nonsubsidi. Pemerintah daerah merekomendasikan kepada pengusaha-pengusaha daerah bahwa dalam pengadaan transportasi industri wajib menggunakan solar nonsubsidi,\" ucap Nicke.

Seperti diketahui, beberapa hari lalu, BBM jenis solar tak ditemukan di semua SPBU di wilayah Cirebon. Di SPBU 34-451-08 Kedawung, pasokan solar kosong sejak Selasa (22/3). Pegawai setempat menyatakan DO solar baru belum dikirim. Diperkirakan ada lagi pada awal April.

Sementara itu di SPBU 34-451-16 Bima, Rabu (23/3), stok solar sudah habis sejak pukul 14.00 WIB. Dan akan kembali ada keesokan hari. \"Sudah habis dari jam 2. Ada lagi besok,\" ujar Angeli, karyawan SPBU saat ditanya perihal pasokan solar.

Hal yang sama juga terjadi di SPBU 34-451-64 Persil. Pasokan solar di SPBU ini sudah ludes sejak Selasa (22/3). Karyawan setempat mengatakan, sepanjang hari pasokan solar kosong. Kemungkinan bakal kembali ada pada Kamis (24/3).

Pasokan solar yang kosong di sebagian SPBU membuat SPBU lainnya yang masih menjual solar digeruduk kendaraan bermesin disel. Terutama SPBU yang lokasi di Jalan Raya Pantura.

Sama dengan Cirebon, kelangkaan solar juga membuat para sopir dan pengusaha jasa angkutan di Kabupaten Kuningan resah. Pantauan Rakyat Cirebon sepanjang hari Selasa (22/3), sejumlah SPBU mendadak lengang. Tak ada aktivitas mengisi BBM dari kendaraan jenis truk dan sebagian jenis pickup.

Di sisi lainnya tampak sebuah truk boks, terparkir. Ternyata  sang sopir tidak kebagian solar. Dia pun pasrah dan siap menginap di SPBU dari pada melanjutkan perjalanan dan  mogok.

Penderitaan para sopir ini juga disampaikan pengusaha Jasa Angkutan Kuningan  Bayem Trans, Udin Kusnaedi. Ia turut prihatin dengan laporan karyawannya yang biasa bertugas antar jemput sayuran dari luar provinsi.

“Saya mendapat laporan dari pengemudi, sangat sulit mendapatkan solar. Kalau pun ada hanya dijatah 50 liter. Bagaimana kita beroperasi di lapangan? Kemarin ada sopir saya sampai menunggu lebih dari 1 hari untuk dapat solar. Sementara, jarak dari lokasi menuju Kuningan itu tidak cukup dengan solar 50 liter,” keluhnya. (wan)

Sumber: