RHB Dinilai Mualaf di PKB
RAKYATCIREBON.ID – Kritik terhadap kepemimpinan R Hasan Basori (RHB) terus mengalir. Kali ini, RHB dinilai sebagai kader mualaf di PKB. Sehingga tidak mengerti adat-istiadat partai yang dilahirkan dari rahim NU itu.
\"Saya melihat kepemimpinan RHB, itu \'mualaf\'. Dia duduk di pucuk pimpinan DPC PKB. Saya menganalogikan bahwa orang tidak pernah mesantren, tetapi tiba-tiba mengajar bahkan memimpin pesantren. Sehingga kan adat istiadat, tabiatnya tidak sesuai dengan kebiasaan yang dulu dilakukan para pendahulu PKB,\" ujar senior PKB, Nuroji.
Nuroji sendiri pernah masuk struktural DPC PKB selama 15 tahun. Cukup faham karakter di PKB. Sebagai partai yang dilahirkan dari rahim NU, harusnya pimpinan PKB dekat dengan para kiyai. Yang terjadi saat ini, RHB dinilainya tidak dekat dengan kiai. Kalau pun ada, hanya yang dekat dan tertentu saja. Tidak dengan kiai di kampung.
\"Saya inginkan, justru kiai kampung harus didekati. Karena basis suara itu ada di kiai kampung. Dan bagaimana melakukan konsolidasi, komunikasi politik pun saya lihat tidak dilakukan di periode RHB sekarang ini,\" ungkap Nuroji.
Terkait pergantian DPAC, yang dalihnya atas dasar instruksi DPW dan DPP, kata dia, bukan berarti melupakan atau mengabaikan mekanisme yang harusnya ditempuh. Sehingga yang terjadi seperti sekarang ini. Yakni ada kelompok-kelompok yang merasa tidak dihargai. Atau eks pengurus tidak dimanusiakan.
\"Ini jangan sampai terjadi. Kalau pun harus dilakukan restrukturisasi, mekanismenya ditempuh. Yang terjadi kan akhirnya DPAC kaget. Karena restrukturisasi ini hanya dilakukan sepihak. Mereka emosi, tidak terima dengan perlakuan seperti itu. Akibat mekanisme pergantiannya ya tadi tidak ditempuh,\" kata Nuroji.
Karena, kata dia, banyak sekali DPAC yang mengatakan, mereka tidak tahu-menahu soal restrukturisasi tersebut. Tetiba, mereka diganti oleh DPC PKB Kabupaten Cirebon.
\"Artinya mereka tidak melakukan mekanisme yang telah diatur oleh AD/ART partai. Seperti melakukan rapat pleno terlebih dahulu,\" ungkapnya.
Nuroji juga melanjutkan, kritik yang disampaikan dirinya maupun kader-kader PKB lainnya, adalah bagian dari sumbangsih mereka terhadap partai yang dicintai. Karena, pada prinsipnya, kata dia, orang-orang PKB kultural yang mengkritisi, bukan lah sebab mereka benci.
\"Tapi itu menjadi bagian dari rasa memiliki. Jadi jangan dianggap sebagai tuduhan. Lakukanlah konsolidasi ke bawah segera. Sehingga PKB ke depan masih berpotensi sebagai partai pemenang,\" harap Nuroji.
Ia pun menduga, mencuatnya kritik-kritik pedas terhadap kepemimpinan RHB di DOC PKB Kabupaten Cirebon, imbas dari adanya perubahan aturan dalam musyawarah cabang (Muscab) sebelumnya. Artinya, tidak sesuai dengan AD/ART partainya yang dulu.
Sehingga, aturan calon ketua DPC PKB, minimal pernah menjadi pengurus DPC 5 tahun tidak berlaku. Akan tetapi Muscab kemarin lanjut Nuroji, ada perubahan signifikan. Tak diketahui, dasar dari adanya perubahan.
“Melalui perubahan itu, nilai demokrasinya mulai pudar. Sehingga yang dimunculkan adalah kader \'mualaf\'. Yang gaya kepemimpinan dia ritmenya sumbang,\" kata Nuroji.
Sementara, Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, R Hasan Basori (RHB) sendiri memilih diam atas statement yang disampaikan Luthfi Andalusi selaku Anggota Dewan Syuro DPC PKB dan Nurjaya selaku kader senior PKB. Begitu pun beberapa kader PKB yang masuk dalam kepengurusan DPC.
Sumber: