Solar Hilang di Cirebon, Pertamina Beri Warning Keras

Solar Hilang di Cirebon, Pertamina Beri Warning Keras

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar tak ditemukan di semua SPBU di wilayah Cirebon. Di SPBU 34-451-08 Kedawung, pasokan solar kosong sejak Selasa (22/3). Pegawai setempat menyatakan DO solar baru belum dikirim. Diperkirakan ada lagi pada awal April.

Sementara itu di SPBU 34-451-16 Bima, Rabu (23/3), stok solar sudah habis sejak pukul 14.00 WIB. Dan akan kembali ada keesokan hari. \"Sudah habis dari jam 2. Ada lagi besok,\" ujar Angeli, karyawan SPBU saat ditanya perihal pasokan solar.

Hal yang sama juga terjadi di SPBU 34-451-64 Persil. Di SPBU ini, malah Pasokan pertalite yang ludes sejak Selasa (22/3). Karyawan setempat mengatakan, sepanjang hari pasokan pertalite kosong. Kemungkinan bakal kembali ada pada Kamis (24/3).

Pasokan solar yang kosong di sebagian SPBU membuat SPBU lainnya yang masih menjual solar digeruduk kendaraan bermesin disel. Terutama SPBU yang lokasi di Jalan Raya Pantura.

Hal tersebut terpantau di SPBU 31-451-01 Sunyaragi. Sejumlah kendaraan berjubel antre mengisi solar. Mayoritas kendaraan truk pengangkut logistik serta sejumlah bus. SPBU 31-451-01 Sunyaragi salah satu SPBU yang pasokan BBM-nya stabil.

SPBU 31-451-01 Sunyaragi merupakan satu-satunya SPBU di wilayah Ciayumajakuning yang berstatus COCO (Company Owned, Company Operated) atau dimiliki dan dikelola langsung Pertamina.

Pasokan solar yang terjaga juga ada di SPBU 34-451-20 Pegambiran. Rabu (22/3), pasokan solar masih tersedia pada pukul 16.30 WIB. Kendaraan disel pun tak mau ketinggalan isi solar di SPBU ini.

Meski belum memicu gangguan transportasi, tidak meratanya pasokan solar di sejumlah SPBU di Cirebon, diharapkan segera disikapi Pertamina. Pasalnya, aktivitas perpindahan barang, terutama jelang Ramadan dipastikan meningkat.

Seorang sopir kendaraan diesel, Angga Gumilang mengatakan, belum menemui kendala dalam memperoleh solar. Langganan melintas di Jalur Pantura, Angga sedikit hafal sejumlah SPBU yang pasokan BBM-nya stabil.

\"Kalau lagi pada kosong di yang lain, risikonya harus antre lebih lama di SPBU yang ada BBM-nya,\" kata Angga.

Di lain pihak, Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Pertamina Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengungkapkan, tak segan memberikan sanksi bagi SPBU yang kedapatan curang terkait penjualan solar.

Hal itu pernah terjadi SPBU 34-41105 di Kabupaten Purwakarta yang melakukan pelanggaran selama periode tanggal 2-15 Februari 2022 lalu. SPBU tersebut melakukan penjualan BBM Biosolar jenis BBM Tertentu (JBT) sebesar 38.235 liter kepada beberapa kendaraan yang sama secara terus-menerus, serta plat nomor polisinya tidak terdaftar di Samsat manapun.

Hal itu sesuai dengan kontrak perjanjian kerja sama antara pihak SPBU dan Pertamina bahwa tidak dibenarkan menjual BBM JBT Biosolar kepada kendaraan melebihi batasan jumlah yang ditetapkan dan lebih dari satu kali dalam sehari.

Adapun sanksi yang diberikan, antara lain berupa surat peringatan dan penghentian pasokan BBM Solar JBT selama 1 bulan, pemasangan spanduk SPBU dalam masa pembinaan, dan membayar selisih harga subsidi dengan non subsidi sebesar 38.235 liter.

Sumber: