Saudi Beri Kelonggaran, PPIU Tetap Lesu
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Januari 2022 lalu, Kerajaan Saudi Arabia kembali membuka kedatangan untuk para jamaah umrah, termasuk dari Indonesia. Namun saat itu dengan persyaratan dan ketentuan yang masih terbilang ketat.
Masa pelaksanaan ibadah lebih lama, karena banyak waktu untuk karantina. Mulai dari saat kedatangan di Saudi, sampai kembali pulang ke tanah air.
Namun informasi ter-update pekan lalu, Kerajaan Saudi meniadakan ketentuan karantina saat para jamaah mendarat di Arab. Hal tersebut tentu menjadi angin segar bagi para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
Salam Tour sebagai salah satu PPIU di Kota Cirebon merespons cepat kebijakan terbaru tersebut. Dan pekan ini, Salam Tour langsung memberangkatkan 45 jamaah umrahnya.
\"Setelah ada kabar itu, kami langsung kontak jamaah yang sempat tertunda, dan mereka siap. Jadi langsung kita berangkatkan,\" ungkap Owner Salam Tour, Dede Muharam kepada Rakyat Cirebon.
Ditambahkan Dede, ada sekitar 80 jamaahnya yang tertunda untuk berangkat melaksanakan ibadah umrah. Dan setelah kelonggaran yang diberikan Kerajaan Arab Saudi, pihaknya akan membuat jadwal keberangkatan selanjutnya, setelah keberangkatan pertama kemarin.
\"Yang berangkat kemarin, akan pulang pas awal Ramadan. Tarawih pertama di Jakarta lah. Setelah itu, akan ada keberangkatan lagi jamaah yang akan melaksanakan Idul Fitri di sana,\" kata Dede.
Sementara itu, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Cirebon, Hj Rokhiyatun memastikan, sesuai dengan ketentuan terbaru, memang karantina di Arab saat jamaah tiba sudah ditiadakan. Hanya saat kembali ke tanah air, masih ada keharusan untuk menjalani karantina. Meskipun tidak selama ketentuan terdahulu.
\"Tidak ada karantina di Arab, hanya di sini saat pulang ada satu hari,\" ungkap Rokhiyatun.
Setelah pandemi, dijelaskan Rokhiyatun, memang ada beberapa PPIU yang mengalami dampak, meskipun saat ini ketentuan dilonggarkan. Namun baru Salam Tour yang memberangkatkan jamaah.
Bahkan, dari hasil monitoring yang dilakukan timnya ke para PPIU, hampir setengahnya dari semua lembaga PPIU di Kota Cirebon lesu.
\"PPIU dari 11 lembaga, kemarin kita monitoring rutin, hanya 6 yang masih berjalan,\" jelas Rokhiyatun.
Dilaporkan, sebagian lembaga lesu karena dihantam badai pandemi, yang dampaknya melebar sampai ke sektor pelaksanaan ibadah umrah. Terlebih saat puncak, Arab Saudi menutup total kedatangan jamaah.
Oleh karena itu, ke depan, pembinaan serta monitoring kepada PPIU akan lebih diintensifkan.
Sumber: