Perbedaan Gender Kerap Dibentuk Konstruksi Sosial

Perbedaan Gender Kerap Dibentuk Konstruksi Sosial

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Himpunan Mahasiswa Bahasa Indonesia (HIMABI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar Webinar Kesetaraan Gender dengan tema Kesetaraan Gender dalam Perspektif Agama Islam bertempat di Aula Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) lantai 5 dan melalui zoom meeting dan kanal youtube himabi_iainsnj, Rabu (9/3/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dr H Saifuddin M Ag selaku Wakil Dekan III FITK dan didampingi Dra Tati Sri Uswati MPd selaku Kajur Bahasa Indonesia. Kegiatan tersebut menghadirkan dua pemateri yaitu Dr Wardah Nuroniyah SHI MSI selaku Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, Wakit Hasim MHum selaku Tim Ahli PSGA IAIN Cirebon. Sedangkan Dr Tato Nuryanto MPd didapuk sebagai moderator.

Dalam sambutannya, Kajur Bahasa Indonesia, Dra Tati Sri Uswati MPd menyampaikan kesetaraan gender hakiktatnya perempuan dan laki-laki ingin mempunyai kesamaan hak. Tetapi secara fitrah laki-laki dan perempuan itu berbeda. Masing-masing laki-laki dan perempuan harus saling memuliahkan secara proporsional sesuai dengan kodratnya.

“Silahkan kalian (perempuan) meningkatkan karir dan kualitas diri seoptimal mungkin didunia pendidikan dan dunia keprofesian secara positif,\" tutupnya.

Wakil Dekan III FITK, Dr H Saifuddin MAg dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada HIMABI yang telah menyelenggarakan kegiatan Webinar Kesetaraan Gender. “ Saya melihat kegiatan ormawa sudah mulai berjala, baik ditingkat jurusan maupun fakultas, sudah mulai dicicil dari sekrang, sehingga kegiatan tidak menumpuk di akhir tahun,\" ucapnya.

Beliau juga berharap kegiatan yang dilaksanakan Ormawa bukan hanya sekedar seremonial saja. Tetapi juga sebagai stimulan kepada mahasiswa untuk meningkatkan prestasi di bidang akademik maupun non akademik.

Sementara itu, Dr Wardah Nuroniyah SHI MSI dalam materinya beliau menyampaikan, sex merupakan perbedaan laki-laki dan perempuan secara anatomi biologis, sudah melekat dalam diri seseorang dan tidak bisa dipertukarkan.

Wardah memberi contoh perempuan mempunyai payudara, rahim, bisa melahirkan, menstruasi dan sebagainya. Laki-laki mempunyai bisa memproduksi sperma, berkumis dan sebagainya.

Sedangkan gender spesifik merupakan bentukan sosial yang menerangkan perbedaan laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial budaya, bisa diubah dan bisa dipertukarkan.

Wardah mencontohkan lerempuan mempunyai sifat lembut, lemah, emosional dan sebagainya. Laki-laki mempunyai sifat rasional, gagah, tegar dsb. Perempuan memasak, menyapu, mencuci, membersihkan rumah. Laki-laki menyetir, mencangkul, memperbaiki kendaraan dan sebagainya.

Sementara itu, Wakit Hasim MHum mengulas secara gender laki-laki itu identiknya dengan pemimpin, sedangkan perempuan identik dengan bawaan atau sifat yang mengerjakan hal-hal yang detail. Itu berdasarkan konstruksi sosial masyarkat. Padahal perempuan juga bisa menjadi pempimpin dalam bidang yang mumpuni secara profesioal. (wan)

Sumber: