Tutun 14 Persen, Kuningan Masuk Zona Hijau Stunting

Tutun 14 Persen, Kuningan Masuk Zona Hijau Stunting

RAKYATCIREBON.ID - Pemkab Kuningan nampak sangat serius untuk mengatasai terganggunya pertumbuhan pada anak atau yang biasa disebut stunting. Upaya tanpa henti yang dilakukan Pemkab Kuningan berbuah manis karena sekarang Kabupaten Kuningan sudah masuk zona hijau stunting. Kerja keras melalui berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bersama sejumlah elemen lainnya, patut diapresiasi untuk mencapai target penurunan angka stunting balita di Kuningan.

Terlebih target penurunan 14 persen juga secara umum dilakukan untuk wilayah Provinsi Jawa Barat. Pemkab sendiri melihat, masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak atau yang biasa disebut stunting, perlu untuk diatasi secara bersama-sama dengan sluruh komponen masyarakat.

Merespon target penurunan stunting di Jawa Barat, Pemkab Kuningan dalam hal ini bersama SKPD dan berbagai elemen lainnya, untuk bersama-sama menurunkan angka stunting pada anak. Di antaranya dilakukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kuningan, yang memberi perhatian serius pada gizi anak sejak dalam kandungan.

Bupati H Acep Purnama SH MH mengungkapkan penanganan stunting tersebut saat memberikan sambutan dalam acara “Ngopi” atau Ngobrol Penuh Inspirasi bareng Juang Kencana dengan topik penanganan stunting. Acara tersebut digelar DPPKBP3A Kuningan dengan peserta para anggota Juang Kencana, di Kopi Baca Pandapa, Kompleks Pandapa Paramarta Kuningan, Rabu (23/2). “Untuk penanganan stunting di Kabupaten Kuningan ini dilakukan secara terintegrasi, melibatkan banyak pihak, untuk mencegah penambahan kasus pada anak,” kata Bupati Acep.

Disebutkan, DPPKBP3A menjadi salah satu SKPD yang aktif memberi dukungan dan sosialisasi kepada masyarakat, agar balita di Kuningan mendapatkan gizi seimbang bagi pertumbuhan. Sosialisasi penanganan kasus ini pun diberikan kepada ibu hamil, dengan arahan agar dapat secara ketat memperhatikan gizi anak yang masih dalam kandungan.

Menurut Bupati, penanganan stunting tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, melainkan menjadi kewajiban bersama. Menurutnya, penyebab adanya stunting berdasarkan penelitian ahli karena berbagai situasi dan kondisi. Diantaranya akibat perilaku pribadi-pribadi maupun adanya keadaan yang memaksa untuk melahirkan stunting.

“Punten, misalnya ini (stunting, red) akibat adanya yang terlalu miskin, kekurangan ini kekurangan itu. Maka disinilah pemerintah harus masuk untuk mengedukasi, termasuk memasilitasi dengan memberikan asupan-asupan gizi dan nutrisi untuk janin dalam dalam kandungan yang sehat,” paparnya.

Sementara itu, Kepala DPPKBP3A Kuningan, Trisman Supriatna MSi menjelaskan, kegiatan sosialisasi penanganan stunting melalui acara Ngopi, merupakan salah satu kegiatan DPPKBP3A dengan melibatkan elemen masyarakat. Tujuannya untuk bersama-sama melaksanakan program stunting, karena bukan hanya kewajiban pemerintah daerah. “Kita sudah juga memberikan promosi dan sosialisasi terhadap generasi berencana (Genre). Kita sudah melakukan sosialisasi kepada perwakilan dari 32 Kecamatan di Kuningan,” kata Trisman.

Untuk para petugas di lapangan, juga ia memastikan sudah dilakukan sosialisasi. Yakni dengan memberikan sosialisasi terhadap sekitar 200 orang petugas lapangan untuk penanganan stunting. “Baru kemarin saja kita sudah melakukan sosialisasi kepada para petugas gizi yang ada di Puskesmas. Dan yang terakhir sekarang ini, kita melaksanakan sosialisasi dan promosi kepada Juang Kencana, yaitu para pensiunan BKKBN yang mereka masih merasa bahwa penurunan stunting ini menjadi kewajiban mereka,” terangnya.

Trisman menyebut ada sekitar 50 orang yang terlibat dalam Juang Kencana yang ikut dalam program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kuningan. “Untuk tahun ini, target kita mengejar angka yang telah ditetapkan oleh pusat. Yang pasti kita ini di bawah 5. Alhamdulillah, Kuningan ini masuk zona hijau dalam kasus stunting,” sebut Trisman. (ale)

Sumber: