100 Hari Edo-Siti Farida, Disdukcapil Kejar Perekaman hingga Siapkan Konsep Layanan Drive Thru

CIREBON - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cirebon menyiapkan konsep pelayanan drive thru untuk pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk).

Hal ini disiapkan, untuk lebih memudahkan, dan mendekatkan pelayanan dasar berupa administrasi kependudukan kepada masyarakat di Kota Cirebon.

Sekretaris Disdukcapil Kota Cirebon, Drs Rahmat Saleh mengungkapkan, konsep rencana pelayanan dengan sistem drive thru ini sudah disiapkan, meskipun untuk realisasinya, masih sedikit terbentur dengan anggaran sehingga masih membutuhkan dukungan Pemda.

BACA JUGA:Jemalih Siap Bermitra dengan Penyelenggara, Tingkatkan Partisipasi Masyarakat

"Rencana, kita akan membuat layanan drive thru. Kita berharap konsep ini disambut oleh pak Walikota," ungkap Rahmat.

Untuk tahap awal, lanjut Rahmat, pelayanan drive thru ini akan dimulai dengan pelayanan adminduk yang mudah, seperti untuk layanan penggantian E-Ktp hilang dan rusak.

Kedepan, untuk layanan ini, bisa diberikan kepada masyarakat tanpa mereka harus turun dari kendaraan.

BACA JUGA:DPRD Desak DPUTR Perbaiki Jalan Rusak Penghubung Kapetakan dan Gegesik

"Rencana akan diawali dengan pelayanan yang mudah, seperti KTP hilang dan rusak dulu. Lokasinya nanti di belakang kantor dinas, karena kebetulan belakang kantor kita itu jalan utama stadion Bima," lanjut Rahmat.

Selain itu, pada triwulan pertama tahun 2025 ini, dijelaskan Rahmat, Disdukcapil juga terus mengejar perekaman terhadap para wajib Ktp, baik pemula, maupun yang sudah lebih dari 17 tahun, namun belum melakukan perekaman.

Untuk mengejar ini, Disdukcapil terus melakukan upaya jemput bola, mulai dari menyasar para wajib Ktp pemula ke sekolah-sekolah, membuka pelayanan di hari Sabtu, hingga turun ke RW-RW sehingga pelayanan, khususnya perekaman E-Ktp bisa lebih dekat dengan masyarakat.

BACA JUGA:DPRD Kabupaten Cirebon Dukung Langkah Satpol PP Selama Ramadan

Bahkan, untuk perekaman, Disdukcapil juga berkolaborasi dengan Dinas Sosial, untuk perekaman penduduk rentan, dengan strategi jemput bola.

Untuk layanan ini bisa melalui permohonan RW, hingga bisa menyasar orang terlantar dan ODGJ. Kolaborasi ini sudah berjalan, tetapi nama programnya belum di branding.

Sumber: