Pendidikan Tidak Boleh Berhenti Saat Pandemi

Pendidikan Tidak Boleh Berhenti Saat Pandemi

RAKYATCIREBON.ID – Guru, memiliki status mulia. Memiliki tugas sebagai pendidik, demi mencerdaskan anak bangsa. Saat ini, guru paling tertantang sebagai ujung tombak, proses pendidikan. Dimana kualitas pendidikan nasional, tergantung pada kemampuan guru dalam beradaptasi dengan model pembelajaran dalam jaringan (daring).

“Posisi ini yang mengakibatkan guru tidak luput dari berbagai kritik yang disampaikan oleh sebagian wali murid yang merasa terbebani dengan pembelajaran daring,” kata Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah MM disaat mengisi Workshop Sistem Informasi Manajemen Madrasah/Sekolah, di kampus BBC Minggu (20/2).

Tapi, mantan Kadisdik itu memberikan apresiasi kepada guru yang tergabung dalam Pergunu. Yakni persatuan guru NU. Karena kata Asdullah, telah menyelenggarakan kegiatan work shop Sistem informasi Managemen Pendidikan dimana dihadiri oleh lebih dari seratus peserta tenaga pendidik dan kependidikan sekolah Madrasah se Kabupaten Cirebon.

“Pendidikan dimasa Covid-19 ini memang berat. Tapi proses pendidikan tidak boleh dihentikan. Dan Tenaga pendidik dan kependidikan sebagai salah umat yang megemban dua amanah. Pertama amanah ibadah. Sebagai mana Allah menciptakan manusia semata-mata untuk beribadah kepadanya,” terangnya.

Kemudian amanah khalifah. Yakni manusia sebagai pengemban amanah dari allah yang tugasnya sebagai peneliti sosial (sosial resources) dan sebagai pendidik masyarakat (sosial educator) serta sebagai comunity building (membangun masyarakat).

Tapi, sebagai guru harus memiliki sifat yang diajarkan nabi. Amanah, dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Mengajar itu adalah pengambilan keputusan. Maksudnya, sejatinya kegiatan mengajar adalah kumpulan dari rangkaian beberapa keputusan yang diambil oleh guru. Terkait sifat amanah ini, guru itu ibarat hakim, tidak boleh mengambil vonis yang keliru.

Kedua, fatanah, yaitu cerdas, berwawasan masa depan. Profesi guru harus didukung dengan kemauan kuat untuk menjadi pribadi pembelajar sepanjang hayat, sehingga guru menjelma menjadi pribadi yang berwawasan masa depan.

“Guru berwawasan masa depan adalah guru yang memiliki pengetahuan tentang tantangan yang akan dihadapi murid-muridnya kelak. Sehingga guru mampu memberikan pembelajaran yang bermakna untuk membekali murid-muridnya supaya bisa menyelesaikan tugas-tugas yang akan diembannya di kemudian hari,” terangnya.

Ketiga, guru harus memiliki sifat sidik, yaitu jujur. Artinya guru yang sidik adalah guru yang selaras antara ucapan dan tindakannya. Ucapan dan tindakan guru akan dijadikan rujukan bagi siswa dalam bertindak dan mengambil keputusan.

Keempat, tabligh atau menyampaikan. Yaitu guru harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik supaya pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh murid dan masyarakat pada umumnya.

“Komunikasi di sini tidak sebatas pada komunikasi verbal, juga berkaitan dengan kemampuan dalam menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk karya tulis. Serta kemampuan menggunakan metode pembelajaran yang tepat bagi tumbuh kembangnya murid,” pungkasnya. (zen)

Sumber: