Zaenal Waud: Derasnya Kritik ke PKB, Bukan Berarti Ada Konflik

Zaenal Waud: Derasnya Kritik ke PKB, Bukan Berarti Ada Konflik

RAKYATCIREBON.ID - Dewan Mustasyar DPC PKB Kabupaten Cirebon, Zaenal Waud menilai kritik yang belakangan muncul untuk DPC PKB, sebagai bentuk kecintaan kader terhadap partai. Karena khawatir, tidak bisa mempertahankan perolehan kursi di DPRD pada 2024 mendatang. 

“Tidak ada konflik di internal PKB. Kritik temen-temen itu, bagus. Untuk memacu semangat kader-kader muda. Dan apa itu, faksi-faksi itu, tidak ada,\" kata mantan wakil ketua DPRD Kabupaten Cirebon itu, Rabu (5/1). 

Kritik itu, kata dia penting. Bahkan sifatnya diharuskan. Demi perbaikan ke depan. Hanya saja, kritik mestinya sesuai tupoksinya. Walaupun mengeritik diperbolehkan, namun sifatnya untuk menyemangati. Bukan untuk kepentingan lain. Selain itu, juga harus mengetahui posisinya.

“Saya sama teman-teman yang sudah muncul itu, satu generasi. Generasi kedua. Tentu, beda generasi dengan pengurus sekarang. Untuk posisi kita ini, ya tut wuri handayani. Kan begitu, senior sih. Kalau ada yang kurang, ya tinggal disampaikan saja,” ucapnya.

Ketika muncul anggapan kurang greget, ia pun tidak mempersoalkannya. Hanya saja, jangan sampai malah berlebihan. Harusnya, senior-senior PKB saat ini, bangga dengan kepengurusan sekarang. Karena strategi yang dijalankan, menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Kalau melihat road map sekarang, saya harus katakan, harusnya teman-teman senior itu optimis dengan kemenangan PKB di masa mendatang. Strategi PKB sekarang, memaksimalkan generasi milenial. Mereka yang tahu zamannya. Kader-kader di zaman saya, tentu tidak akan bisa menerapkan strategi seperti sekarang ini,” imbuhnya.

Paling banter, yang bisa dilakukan sebatas memberikan masukan. Transfer knowledge. Ketika mengkritik soal tidak adanya kaderisasi, menurutnya hal itu tidak benar. Justru periode sekarang lah kaderisasi diterapkan. Kepengurusan didominasi kaum muda.

“Justru ini bentuk kaderisasi. PKB dari dulu itu, belum sedetail sekarang. Sekarang sudah luar biasa. By name by address. Programnya terstruktur. Semua dipantau DPP dan DPW,” tukasnya.

Kalaupun mau ada perbandingan, kata mantan anggota DPRD itu, periode sekarang dengan sebelumnya, terpaut sangat jauh. “Sekarang jauh lebih komplit. Berbagai elemen ada. Seperti Garda Bangsa misalnya, sudah ada, juga dengan elemen lainnya,” katanya.

Ia menyadari, pastinya ada kekurangan. Salah satu kekurangannya di periode sekarang kurangnya ekspos kegiatan. Sehingga, tidak diketahui kader-kader senior. “Itu memang kekurangannya. Yang harus dilakukan ke depan. Tapi kalau pertimbangan saya, mungkin mereka masih menunggu momen saja,” imbuhnya.

Ia juga menampik, ketika PKB saat ini di DPRD dianggap tidak mempunyai kekuatan. Rapuh dan rentan ditinggalkan. Kalau landasannya hanya sebatas melihat dinamika dalam kontestasi KID, tidak serta merta pilihannya untuk satu orang.

“Saya kira PKB punya pilihan. Dan pilihan itu, yang bisa diterima oleh semuanya,” ucapnya.

Sementara senior PKB lainnya, Khoeron Azis menjadi salah satu yang ikut menyuarakan kekecewaannya terhadap kepengurusan DPC kali ini. Pengurus DPC sekarang, dianggap tidak bisa menghidupkan suasana. Kegiatan tidak pernah terdengar.

“Saya ini, hampir seminggu dua kali mampir ke DPC. Tapi ya sepi terus. Saya tidak tahu, apakah karena ketidaktahuan saya atau bagaimana. Kayaknya kegiatannya itu, tidak ada,” katanya.

Sumber: