2002 Ayahnya Kalah Lawan Thailand, Kini Rahmat Irianto Ingin Balaskan Dendam

2002 Ayahnya Kalah Lawan Thailand, Kini Rahmat Irianto Ingin Balaskan Dendam

RAKYATCIREBON.ID - Gelandang bertahan Timnas Indonesia, Rachmat Irianto, berharap bisa membalas dendam sang ayah kepada Tim Thailand.

Sang ayah, Bejo Sugiantoro pernah membantu Indonesia membuat sejarah di Piala AFF (dulu Piala Tiger) 2002.

Bejo Sugiantoro menyumbang dua gol dalam kemenangan terbanyak sepanjang sejarah Piala AFF, yakni Indonesia menang 13-1 atas Filipina.

Namun pada laga final, Timnas Indonesia dikalahkan oleh Thailand. Bejo Sugiantoro dan kawan-kawan harus puas di posisi runner up.

Kini Rahmat Irianto tampil bagus dalam laga perdana timnas Indonesia pada pentas Piala AFF 2020.

Timnas Indonesia menaklukan Kamboja dengan skor 4-2 pada Kamis (9/12/2021) malam WIB di Bishan Stadium, Singapura.

Rachmat Irianto berperan penting dalam kemenangan Garuda atas Kamboja dengan mengemas dua gol. Semua gol yang dia ciptakan berkat sundulannya yang memanfaatkan skema sepakan pojok.

Sejak lahir, Rachmat Irianto tak pernah bisa lepas dari Surabaya. Ya, dia lahir di Kota Pahlawan. Dia mengenal sepak bola untuk kali pertama di Kota Pahlawan.

Klub pertama dan satu-satunya hingga saat ini juga dari kota tersebut, yakni Persebaya Surabaya.

Kariernya dimulai sejak tahun 2016 hingga saat ini bahkan didapuk sebagai kapten meski usianya masih muda. Rachmat Irianto berposisi sebagai pemain belakang.

Dia seringkali dimainkan sebagai bek tengah, tetapi tak jarang juga bermain sebagai gelandang bertahan.

Di bawah besutan Shin Tae-yong, Rachmat Irianto lebih sering bermain sebagai gelandang bertahan.

Kepiawaian Rachmat Irianto sebagai pemain bertahan turunan dari sang ayah, Bejo Sugiantoro. Bejo Sugiantoro merupakan pemain legendaris Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia.

Dulu dia berposisi sebagai bek. Saat ini, Bejo Sugiantoro merupakan asisten pelatih Persebaya Surabaya.

Sumber: