Banyak yang Belum Tahu, Kemasan Botol dan Kaleng Picu Hipertensi
Penelitian terbaru meneliti 60 responden yang berusia lanjut, yang sebagian besar adalah perempuan. Mayoritas responden tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Mereka kemudian ditugaskan untuk minum susu kedelai dari kaleng atau botol kaca tiga kali seminggu.
Para peneliti memilih susu kedelai karena tidak memiliki sifat meningkatkan tekanan darah. Dan tidak seperti soda, jus buah, dan minuman asam lainnya yang dapat menyerap BPA dari wadah plastik, susu kedelai dianggap cukup netral.
Ketika minum dari botol kaca, studi menemukan bahwa kadar BPA di urin mereka tetap cukup rendah. Tapi dalam waktu dua jam setelah minum dari kaleng, tingkat BPA mereka sekitar 16 kali lebih tinggi.
Seiring dengan tingkat BPA yang naik, demikian pula hasil tes tekanan darah sistolik mereka yang menunjukan rata-rata sekitar lima milimeter air raksa. Secara umum, setiap kenaikan 20 milimeter tekanan darah sistolik menggandakan risiko penyakit kardiovaskular.
BPA dikenal untuk memblokir reseptor estrogen tertentu yang dianggap dapat memperbaiki pembuluh darah dan mengontrol tekanan darah. Bahan kimia ini juga dapat mempengaruhi tekanan darah secara tidak langsung dengan mengganggu hormon tiroid.
Mengenai permasalahan penyakit hipertensi atau jantung, dokter dan pasien harus menyadari potensi meningkatnya tekanan darah saat mengonsumsi makanan dan minuman kaleng.
Oleh karena itu, disarankan untuk memilih makanan segar dan botol kaca daripada kaleng dan kemasan plastik. Karena kekhawatiran konsumen, beberapa botol dan produk makanan kemasan sekarang menulis klaim “bebas BPA” pada label mereka.
Namun, produk ini sering mengandung alternatif kimiawi serupa, seperti bisphenol S. Satu studi dalam jurnal Environmental Health Perspectives menemukan bahwa produk plastik yang diiklankan “bebas BPA” masih dapat menyerap bahan kimia lain dengan aktivitas estrogenik, yang beberapa di antaranya bahkan lebih berbahaya daripada BPA.
Hello Sehat Indonesia didirikan pada April 2016, Website Hello Sehat membahas lebih dari 15.000 topik seputar gaya hidup sehat, kehamilan, kesehatan keluarga, termasuk juga kamus penyakit dan obat yang semua kontennya telah diverifikasi oleh dokter dan ahli kesehatan profesional. (mdk/ing)
Sumber: