Manajemen dan Pelayanan RSUD Waled Dinilai Buruk

Manajemen dan Pelayanan RSUD Waled Dinilai Buruk

Manajemen dan Pelayanan RSUD Waled Dinilai Buruk. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Pemerintah Kabupaten Cirebon didesak segera melakukan pembenahan total terhadap manajemen dan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled.

Desakan ini muncul setelah maraknya keluhan masyarakat, terutama terkait dugaan ketidakprofesionalan dokter dan sikap tenaga kesehatan (nakes). Dianggap kurang ramah, khususnya dalam penanganan pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Aktivis dan Pemerhati Sosial Cirebon Timur, H Dade Mustofa Efendi, menjelaskan beberapa bulan kebelakang pihaknya banyak menerima keluhan. Mencakup berbagai aspek, mulai dari penanganan medis yang dirasa kurang optimal hingga perilaku nakes yang dinilai minim empati.

Terutama saat berhadapan dengan pasien yang menggunakan fasilitas BPJS, sampai dengan dugaan isu asusila. Hal ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat Cirebon Timur yang sangat bergantung pada layanan RSUD Waled.

Momentum pergantian kepemimpinan nanti, terang Kaji Dade--sapaan akrabnya, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon.

“Kami melihat ini adalah momentum emas untuk pembenahan total di RSUD Waled. Terutama bagi Pemerintah Kabupaten Cirebon yang saat ini sedang dalam proses mencari figur Direktur baru,” ujarnya.

Kaji Dade menekankan kriteria utama yang harus dimiliki oleh calon Direktur RSUD Waled. Kriteria tersebut tidak hanya sebatas kompetensi manajerial, tetapi juga harus berlandaskan pada sisi kemanusiaan.

“Carilah dan tunjuk lah person yang benar-benar kompeten dalam bidang manajemen rumah sakit, serta yang paling penting, harus memiliki hubungan jiwa humanis yang kuat," katanya.

Tujuannya jelas, agar dalam penanganan pasien, baik pasien umum maupun BPJS, semua dilayani dengan profesionalisme tinggi dan hati nurani.

"Untuk hal ini saya punya pengalaman dengan pejabat RS yang lalu-lalu, dimana kami bersinergi sebagai control sosial dan saya berani mengatakan pejabat teras RS Waled jaman itu sangat humanis” tegasnya.

Ia berharap penunjukan Direktur baru dapat membawa perubahan signifikan. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang lebih baik, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Waled.

Manajemen RSUD Waled Kabupaten Cirebon Dihujat Warganet

Salah satu akun tiktok dengan nama Losar_info mengunggah sebuah foto RSUD Waled dengan caption "Keluarga Pasien Kecewa!!! Laporkan humas BPJS RSUD Waled ke manejemen, kurang menghargai pasien".

Postingan yang diunggah pada hari Kamis pekan kemarin itu sampai hari Rabu 10 Desember 2025 ini sudah menuai 1.442 komentar, 9.483 suka, 696 ditambahkan ke favorit, dan 1.955 dibagikan.

Kolom komentar dipenuhi berbagai pengalaman negatif atas layanan RSUD Waled. Akun fadila Selviyana menggambarkan rasa takut berobat ke rumah sakit tersebut.

"Kalau kesini tuh kaya kita nyerahin nyawa ke malaikat," tulisnya.

Komentar lain dari akun Dwi Handayani menyoroti kesulitan dalam pengurusan BPJS. Ia menulis dengan komentar cukup pedas. Katanya rumah sakit serem kalau layanan BPJS.

Keluhan serupa juga datang dari akun riisty97 yang mengaku kerap kecewa dengan pelayanan IGD. Ia menuliskan, "Selalu kecewa sama pelayanannya. Menyepelekan pasien," tulisnya.

Keluhan paling emosional datang dari akun sempakteles, yang menuliskan  pengalaman mengejutkan saat membawa neneknya berobat.

"Inget banget waktu awal tahun, posisi nenek dirawat, pas sudah sampai dirumah sakit nenekku suruh tunggu di depan IGD. Ngga disediain kursi roda atau brankar sama sekali, sampai 2 hari," tulisnya. 

"Udah masuk ke IGD, sama sekali ngga diapa-apain sama dokter. Benar-benar dibiarin aja sampe beberapa jam mau meninggal, pas lagi sakaratul maut baru dikasi alat oksigen pompa," katanya.

"Sedih banget karna pelayanannya lelet, judes juga. Ibu ku sampai dikatain kampungan gara-gara minta tolong perawat ambilkan kursi roda untuk nenekku," lanjutnya.

Ada netizen yang menyampaikan RSUD Waled mengutamakan uang bukan nyawa. Seperti yang ditulis oleh Akun Nuni W N.

"Memang RSUD Waled mah begitu, anak saya sudah pucat, kejang-kejang dibawa ke IGD di suruhnya pake umum. Buat apa ada BPJS, padahal tiap bulan kan bayar, akhirnya di bawa ke klinik. Waled mah no 1 duit, bukan nyawa," kesalnya.

Selain itu juga ada yang membandingkan RSUD Waled dan RSU Ciremai. Padahal tempat tinggalnya sangat dekat dengan RSUD Waled namun lebih memilih rumah sakit lain, meski jaraknya jauh karena pelayanan nya ramah.

Itu dituliskan oleh akun Liya ceLLysta. "Saya dekat ke RSUD Waled tapi milih ke RS Ciremai pelayanan nya good semua dokter SUster bidan perawat baik semua," katanya.

Kekecewaan juga diungkapkan pemilil akun taofikhidayatsahman03. Ia menilai, pelayanan di RSUD Waled terburuk se Indonesia. " Rumah sakit terburuk se Indonesia," tulisnya.

Ada netizen yang menyarankan untuk memviralkan kejadian tersebut agar disorot oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Menteri Kesehatan.

Seperti yang ditulis oleh Akun Gym'Broo213 "Viralin aja biar tembus ke KDM dan mentri kesehatan nya, biar di kroscek diaudit masalah kinerja menangani pasien BPJS nya," tulisnya.

Netizen juga ada yang menduga kalau RSUD Waled memberikan pelayanan yang baik dan ramah itu hanya ke keluarga orang dalam saja. Itu ditulis oleh akun Riyanti. 

"Dari dulu RS Waled pelayanan seenaknya aja. Tapi kalau orang dalam nya di manjakan. Kalau mau masuk ruangan alasannya penuh. Padahal kosong," tulisnya.

Kendati demikian, ada netizen yang berkomentar positif. Salah satunya dituliskan pemilik akun dd_dindut.

"Alhamdulillah aku bertahun-tahun di RSUD Waled baik semua suster nya pelayanan nya. Apa lagi aku sering banget ke RSUD Waled seminggu sekali buat transfusi. Alhamdulillah yang aku temui ramah banget,malah ngejaga aku banget suster kaya keluarga," tulisnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak RSUD Waled. Berkali-kali pihak manajemen RSUD Waled, ketika dihubungi, tidak merespon. (zen)

Sumber: