Remaja Tak Bisa Ngaji, Gerakan Magrib Ngaji Gelorakan Lagi

Remaja Tak Bisa Ngaji, Gerakan Magrib Ngaji Gelorakan Lagi

RAKYATCIREBON.ID – Saat ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon sedang gencar mensosialisasikan budaya magrib mengaji. Muncul lantaran ada kekhawatiran, terjadi penyusutan penghayatan terhadap nilai-nilai kearifan lokal. Disamping itu, sebagai investasi jangka panjang, dalam meningkatkan karakter generasi masa depan.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah MM menjelaskan sosialisasi ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan anak dalam hal baca-tulis Al-Quran serta meminimalisir kegiatan negatif remaja.

\"Selain untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al-quran di kalangan pelajar, juga diharapkan bisa meminimalisir kegiatan-kegiatan yang tidak baik di kalangan anak dan remaja,\" kata Asdullah MM, usai mensosialisasikan Budaya Magrib Mengaji di Desa Gebang Kulon, Rabu (22/12).

Mantan Kadisdik Kabupaten Cirebon ini melanjutkan, untuk mencapai kesuksesan kegiatan tersebut, harus difollow up secara serius oleh semua stakeholder yang ada. Dari mulai Pemdes sampai Pemda, artinya jangan hanya berhenti di sosialisasi saja.

Selain itu, kata Asdullah persoalan yang dihadapi oleh pemerintah daerah. Salah satunya, masih banyaknya ditemukan anak-anak yang belum bisa membaca Al-Quran.

\"Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah, pertama melalui Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliya, kedua Gerakan Magrib Mengaji,\" kata Asdullah, usai mengisi kegiatan sosialisasi tersebut.

Kedua hal itu, menurutnya, penting untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan. Selain akan membentuk karakter anak-anak yang memiliki akhlak baik, serta bisa membaca Al-Quran, juga untuk merealisasikan salah satu visi-misi Bupati Cirebon.

\"Kedua kegiatan tersebut merupakan salah satu implementasi dari visi misi bapak Bupati Cirebon. Visinya, yakni terwujudnya masyarakat Kabupaten Cirebon yang berbudaya, sejahtera, agamis, maju, dan aman. Dan misinya, Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju, dan Aman,\" pungkasnya. (zen)

Sumber: